Menuju konten utama

PT KAI Bantah Server Kena Retas: Belum Ada Bukti Data Bocor

PT KAI membantah bahwa server perusahaan diretas pada Senin (15/1/2024). Belum ada bukti terkait kebocoran data pelanggan usai adanya isu tersebut.

PT KAI Bantah Server Kena Retas: Belum Ada Bukti Data Bocor
Calon penumpang memesan tiket kereta tujuan luar kota pada mesin tiket di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (25/2/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ama.

tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) membantah bahwa server perusahaan diretas pada Senin (15/1/2024). Hingga kini, belum ada bukti terkait kebocoran data pelanggan usai adanya isu terkait peretasan tersebut.

"Dapat kami sampaikan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti, ada data KAI, yang bocor seperti yang dinarasikan," ucap VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui pesan singkat, Selasa (16/1/2024).

Joni mengatakan, PT KAI akan menyelidiki lebih lanjut terkait isu peretasan tersebut. Ia mengeklaim bahwa data penumpang KAI aman dari peretasan.

Kemudian, sistem operasional serta pembelian tiket online KAI disebut masih berjalan dengan baik. Menurut Joni, PT KAI insentif meningkatkan keamanan siber mereka.

"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," tutur dia.

Untuk diketahui, isu peretasan PT KAI diunggah akun X/Twitter @TodayCyberNews pada 14 Januari 2024 malam. Akun Twitter itu menyebutkan bahwa ada sekelompok hacker yang memiliki data terhadap data sensitif, terdiri dari data karyawan PT KAI serta pelanggan perusahaan berpelat merah itu.

"Data Breach at PT Kereta Api Indonesia. ( kai.id )

A Hacker group claims to have accessed sensitive data, including employee info, customer details, and more from Indonesia's National railway company.," demikian cuitan akun Twitter @TodayCyberNews.

Baca juga artikel terkait KERETA API INDONESIA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang