tirto.id - PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) menjamin stabilitas harga serta ketersediaan beras menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 di Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Utama PT FSTJ Pamrihadi Wiraryo memastikan permintaan terhadap komoditas beras tidak mengalami peningkatan signifikan jelang atau saat Nataru. Menurut Pamrihadi kebutuhan beras warga Jakarta sebanyak 85 ribu ton per bulan.
“Kalau komoditas beras relatif tidak ada kenaikan berarti menjelang Natal dan tahun baru,” ujar Pamrihadi, Sabtu (17/12/2022) lewat rilis Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Kemudian Pamrihadi merinci, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur ada sebanyak 34 ribu ton dan 6 ribu ton di Food Station. Sementara, stok pengaman (safety stock) di angka 30 ribu ton.
“Stok beras di Food Station relatif aman,” kata Pamrihadi.
Lanjut dia, selain di Gudang Cipinang, stok beras Food Station juga terdapat di Pamanukan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Adapun sebaran stok beras Food Station lainnya di 4.500 jaringan toko modern dan tradisional di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) di kisaran 700-1.000 ton.
Pamrihadi menambahkan, di enam pabrik mitra produksi Food Station sebanyak 5.500 ton. Food Station pun melakukan contract farming bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah yang surplus untuk mengamankan atau mendapat kepastian bahan baku.
“Budidaya sendiri yang dilakukan Food Station dengan mitra manajemen juga akan dipanen dalam minggu mendatang. Jadi saat ini stok cadangan beras relatif aman,” tutur Pamrihadi.
Dia pun mengatakan bahwa Food Station bersama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) tengah menjaga stabilitas harga beras lewat program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).
Lalu, salah satu upaya yang dilakukan untuk menambah pasokan beras ke pasaran, yakni bekerja sama dengan Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (KOPPIC), Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI), serta Badan Pangan Nasional (BPN).
Selain beras, tambah Pamrihadi, cadangan pangan seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, jagung, dan kopi juga bakal tetap terjaga serta terpenuhi. Food Station pun berkomitmen menjaga keseimbangan dan keterjangkauan harga, suplai pangan, distribusi, standarisasi harga, serta kualitas.
“Dalam waktu dekat kami akan konsolidasi seluruh BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) pangan beserta Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian) DKI Jakarta menghadapi Nataru,” tutup Pamrihadi.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Bayu Septianto