tirto.id - PSM Makassar turut meramaikan perebutan tanda tangan Aleksandar Rakic pada bursa transfer Liga 1. Sebelumnya, Rakic juga telah dengan terang-terangan diincar dua klub promosi Liga 1, PSS Sleman dan Semen Padang.
Alasan PSM menaruh minat terhadap jasa Rakic pun jelas. Belum lama ini, manajemen Juku Eja telah resmi mengakhiri kontrak dengan salah satu penyerang asingnya, Alessandro Fereirra Leonardo alias Sandro.
Namun pelatih PSM, Robert Alberts tak menampik jika mendaratkan Rakic ke Stadion Andi Mattalatta akan jadi perkara yang tidak mudah. Apalagi, saat ini si pemain dikabarkan sudah tidak berada di Indonesia.
"Saya sudah bicara dengan Rakic, tetapi kondisinya sulit saya sampaikan. Contohnya pemain tersebut sudah tidak ada [pulang ke negaranya]. Ada kemungkinan juga dia telah mendapat tawaran di luar negeri," ungkap Alberts seperti dilansir antara.
Rakic merupakan "properti terpanas" di bursa transfer kali ini. Maklum saja, pemain yang memperkuat PS TIRA pada Liga 1 2018 itu berhasil menggondol penghargaan top skor kompetisi berkat torehan 21 gol dari 34 laga. Rakic bahkan lebih tajam jika dibandingkan bomber-bomber produktif lain macam David Da Silva (Persebaya) hingga Fernando Rodriguez Ortega (Mitra Kukar).
Jika terwujud, kehadiran Rakic bisa jadi solusi atas buntunya performa para striker murni Juku Eja. Musim 2018, mereka punya sosok penyerang murni dalam diri Guy Junior, Ferdinand Sinaga, dan Sandro. Guy hanya mencetak delapan gol, Ferdinand membukukan 10 gol, sedangkan Sandro yang baru datang paruh musim cuma bisa mengemas empat gol.
Selain seorang striker asing, pelatih Robert Alberts juga mengincar bek baru untuk mempersolid pertahanan timnya. Jika untuk posisi striker Alberts mengincar pemain luar Asia, pada sektor pertahanan ia akan mengejar pemain dari Asia.
"Kami akan mencari striker dari luar Asia dan bek dari Asia. Untuk kondisi saat ini kami masih mencari karena Rakic sepertinya tidak bisa dipastikan bergabung," tandas sang pelatih.
Pada ajang GoJek Liga 1 2018 PSM Makassar finis sebagai runner-up dengan capaian 61 poin, hasil 17 kemenangan, 10 kali imbang, dan tujuh kekalahan. Mereka sebenarnya hanya terpaut satu angka dari Persija Jakarta selaku juara kompetisi.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan