tirto.id - Operasi lasik adalah salah satu bentuk bedah minimal invasif yang dilakukan pada mata. Prosedur bedah ini dapat mengoreksi gangguan penglihatan yang terjadi di mata karena kelainan refraksi, seperti mata minus, menjadi normal kembali.
Prosesnya pun berlangsung cepat dan tidak meninggalkan banyak perlukaan, sehingga cepat sembuh pasca operasi.
Jenis tindakan bedah ini menjadi pilihan untuk orang-orang yang memiliki masalah mata minus (miopia). Apalagi bagi penderita mata minus yang cukup tinggi, lasik bisa menjadi solusi. Meski begitu, tindakan ini tidak murah tarifnya.
Kendati menyelesaikan gangguan mata secara cepat, lasik juga memiliki risiko efek samping. Seperti apa lasik sebenarnya? Simak penjelasan berikut.
Apa Itu Operasi Lasik?
Lasik atau Laser Assisted In Situ Keratomileusis merupakan prosedur bedah untuk memperbaiki penglihatan mata. Fokus penanganan operasi ini dilakukan pada kornea mata dengan memanfaatkan sinar laser.
Pada saat seseorang mengalami mata minus, misalnya, terjadi perubahan bentuk kornea yang menyebabkan cahaya tidak bisa ditangkap secara akurat di retina.
Kehadiran lasik berperan dalam memfokuskan kembali cahaya yang masuk ke mata. Setelah prosedur dilakukan melalui cara tertentu, cahaya kembali bisa ditangkap retina secara baik. Penglihatan pun kembali normal seperti semula.
Pengembangan lasik dimulai awal 1980. Prosedur ini lantas memperoleh patennya pada 1985. Praktik operasi lasik dilakukan sejak awal 1990 di Amerika Serikat.
Teknologi lasik ada di Indonesia semenjak 1997 silam. Kala itu prosedurnya masih menggunakan pisau khusus. Seiring kemauan teknologi, penerapan lasik beralih dari pemakaian pisau khusus ke laser (femtosecond).
Lasik berkembang lagi pemanfaatan teknologinya. Sekarang sudah dilakukan kombinasi wavefront dangan laser excimer.
Lasik tidak hanya bisa mengatasi masalah gangguan penglihatan mata minus atau rabun jauh saja. Prosedur ini juga dapat diterapkan untuk kasus hipermetropia/rabun dekat, astigmatisma/mata silinder, hingga presbiopia/rabun tua.
Perlu dicatat, lasik hanya bisa membantu penanganan beberapa jenis gangguan penglihatan saja seperti yang sudah disebutkan, dan tidak untuk semua jenis gangguan.
Prosedur Operasi Lasik
Prosedur operasi lasik secara umum melakukan pengubahan bentuk kornea mata, yakni lapisan jernis yang berada tepat di depan iris. Tujuannya agar fokus cahaya bisa tepat jatuh di retina.
Saat lasik diterapkan, sebuah flap tipis dibuat pada kornea mata. Setelah itu laser akan ditembakkan untuk mengubah bentuk lapisan jaringan yang berada di bawah flap.
Usai dilakukan pelaseran, flap ditempatkan kembali untuk proses penyembuhan sendiri. Penderita gangguan penglihatan akan bisa kembali melihat secara normal setelah sembuh.
Keuntungan menggunakan lasik yaitu pemulihannya lebih cepat. Selain itu, peningkatan penglihatan pasien meningkat tajam usai lasik. Dengan demikian pasien tidak memerlukan lagi alat bantu penglihatan untuk melihat, seperti kacamata atau lensa kontak.
Kendati demikian, dalam kasus bedah apa pun tetap ada kemungkinan terjadi efek samping. Efek samping lasik yang bisa muncul antara lain mata kering, sebagai pasien melaporkan mengalami kesulitan melihat pada kondisi cahaya rendah seperti malam hari, hingga overcorrection atau undercorrection.
Berapa Biaya Operasi Lasik?
Biaya operasi lasik membutuhkan dana puluhan juta rupiah. Tiap penyedia layanan operasi lasik memiliki tarif berlainan. Pastinya biaya ini akan mengikuti jenis teknologi lasik yang digunakan serta kualitas layanan lainnya yang disediakan klinik atau rumah sakit.
Laman Klinik Mata Nusantara memberikan bocoran operasi lasik di Jakarta mulai dari Rp9 jutaan untuk satu mata, sampai puluhan juga bagi kedua mata. Tarif ini lebih murah ketimbang melakukan lasik di luar negeri. Di Singapura, contohnya, tarif lasijk dapat dibanderol sampai Rp50 juta dan belum ditambah biaya-biaya perjalanan lainnya.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari