Menuju konten utama
Profil Wilayah

Profil Provinsi Maluku Utara: Sejarah, Letak Geografis, dan Peta

Profil Provinsi Maluku Utara dari sejarah, letak geografisnya, dan peta wilayah Malut.

Profil Provinsi Maluku Utara: Sejarah, Letak Geografis, dan Peta
Peta Maluku Utara. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Maluku Utara adalah salah satu Provinsi Indonesia yang terletak di Kepulauan Maluku.

Maluku Utara resmi menjadi sebuah Provinsi sejak tahun 2003 dengan dasar hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2003.

Sebelumnya, Maluku Utara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1999 merupakan Kabupaten dari wilayah administrasi Provinsi Maluku.

Awalnya, Maluku Utara beribu kota di Ternate. Namun, sejak 4 Agustus 2010 ibu kota Provinsi Maluku Utara berpindah ke Kota Sofifi di Pulau Halmahera.

Luas wilayah Maluku Utara mencapai 31.982,50 km2. Wilayah tersebut terdiri dari 10 Kabupaten dan 115 Kecamatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, total populasi Provinsi Maluku Utara mencapai 1.316.973 jiwa.

Sejarah Provinsi Maluku Utara

BENTENG TOLUKKO TERNATE

Warga berada di kawasan Benteng Tolukko di Ternate, Maluku Utara, Rabu (16/8). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sejarah Provinsi Maluku Utara tidak dapat dipisahkan dari keberadaan empat kerajaan besar Islam Timur Nusantara.

Kerajaan tersebut terdiri dari Kesultanan Bacan, Kesultanan Jailolo, Kesultanan Tidore, dan Kesultanan Ternate. Pada awalnya, empat kerajaan itu menjalankan pemerintahan sendiri-sendiri.

Namun, sekitar abad ke 13 Sultan Ternate ke-7 bernama Kolano Cili Aiya menginisiasi untuk mengajak penguasa tiga kerajaan lainnya bermusyawarah.

Hasil musyawarah itu adalah pendirian persekutuan empat kerajaan tersebut. Persekutuan empat kerajaan itu terkenal dengan sebutan Moloku Kie Raha atau Kesultanan Empat Gunung di Maluku.

Pada abad ke 15, Maluku Utara memasuki masa kolonial. Bangsa pertama yang menginjakkan kaki di Maluku Utara adalah bangsa Portugis, tepatnya di Ternate.

Pada awalnya Portugis disambut dengan baik hingga menempati posisi penasehat kerajaan.

Jalinan kerja sama itu tak berlangsung lama, mulai timbul konflik di kedua kubu. Puncaknya adalah terbunuhnya Sultan Khairun oleh Portugis.

Anak dari Sultan Khairun yaitu Sultan Baabullah memimpin perjuangan membalaskan dendam Ayahnya. Gempuran itu mengharuskan Portugis mundur ke Ambon.

Selanjutnya, pada abad ke 16 Spanyol juga pernah mencoba untuk melakukan monopoli dagang di Tidore.

Namun, tak berlangsung lama, karena masalah politik yang berkaitan dengan Perjanjian Toresillas, menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Maluku.

Di masa kedudukan Jepang. Maluku Utara atau tepatnya di Pulau Morotai pernah menjadi medan perang antara Jepang dan Sekutu.

Letak Geografis Provinsi Maluku Utara

PULAU DODOLA MOROTAI

Perahu wisatawan melintas di dekat Pulau Dodola di Morotai, Maluku Utara, Jumat (11/8). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Maluku Utara terletak di titik koordinat 3º 40' Lintang Selatan - 3º 0' Lintang Utara 123º 50' - 129º 50' Bujur Timur.

Dikutip laman BPKP Provinsi Maluku Utara merupakan gugusan kepulauan dengan rasio daratan dan perairan sebanyak 24: 76.

Memiliki gugusan pulau sebanyak 395 buah, 83% atau sekitar 331 pulaunya belum berpenghuni.

Provinsi ini berbatasan langsung dengan sejumlah wilayah perairan di sekitranya. Sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik. Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan Laut Seram.

Sementara sebelah barat berbatasan dengan Laut Maluku dan sebelah timur berbatasan dengan Laut Halmahera.

Demografi Provinsi Maluku Utara

IKAN FUFU PULAU BACAN

Pedagang mengasapi ikan cakalang (ikan fufu) jualannya di salah satu rumah produksi ikan fufu di Desa Tembal, Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa (1/11/2022). ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU/hp.

Penduduk Maluku Utara berasal dari beragam suku seperti Suku Madole,Suku Pagu, Suku Ternate, Suku Makian Barat, Suku Kao, Suku Tidore, Suku Buli, Suku Patani, Suku Maba, Suku Sawai, dan Suku Weda.

Ada juga Suku Gane, Suku Makian Timur, Suku Kayoa, Suku Bacan, Suku Sula, Suku Ange, Suku Siboyo, Suku Kadai, Suku Galela, Suku Tobelo, Suku Loloda, Suku Tobaru, Suku Sahu, Suku Arab, dan Eropa.

Mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Islam dengan persentase mencapai lebih dari 74 persen.

Selebihnya adalah penganut agama lain seperti Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuchu.

Perekonomian Maluku Utara bergerak di sektor petanian, perikanan, dan hasil laut. Komoditas utamanya antara lain kopra, buah pala, cengkeh, hasil perikanan, emas, dan nikel.

Peta wilayah Provinsi Maluku Utara dapat dilihat pada peta berikut ini:

Link Peta Provinsi Maluku Utara.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno