Menuju konten utama
Geografi

Profil Kota Yogyakarta: Sejarah, Geografi, dan Peta Wilayah DIY

Profil dan sejarah Kota Yogyakarta berawal dari Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 silam. Berikut letak geografis dan peta wilayah DIY.

Profil Kota Yogyakarta: Sejarah, Geografi, dan Peta Wilayah DIY
Peta Yogyakarta. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Profil dan sejarah Kota Yogyakarta berawal dari Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 silam. Kota tersebut secara geografis terletak di bagian selatan tengah Pulau Jawa.

Yogyakarta juga dikenal oleh dengan nama Jogja atau Yogya adalah ibu kota sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Jogja dikenal sebagai "Kota Pelajar", yang merupakan kota besar yang mempertahankan konsep tradisional dan budaya Jawa.

Setiap tanggal 7 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Yogyakarta. Jogja merayakan usianya yang ke-266 tahun pada ulang tahun 2022 ini.

Berikut selengkapnya terkait sejarah, letak geografis, sampai dengan peta DI Yogyakarta (DIY).

Sejarah Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta berdiri mulai terjadinya Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.

Dilansir laman Pemerintah Kota Yogyakarta, Perjanjian Giyanti ditandatangani Gubernur Nicolas Hartingh sebagai perwakilan Kompeni Belanda atas nama Gubernur Jenderal Jacob Mossel.

Perjanjian Giyanti memuat pernyataan bahwa Negara Mataram Islam dibagi menjadi 2 bagian, setengah menjadi hak Kerajaan Surakarta dan setengah menjadi hak Pangeran Mangkubumi. Di samping itu, Perjanjian Giyanti berisi pengakuan Pangeran Mangkubumi sebagai raja atas setengah daerah Pedalaman Jawa Barat.

Pasca Perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I pada 13 Mei 1755 menetapkan bagian Daerah Mataram kekuasaanya menjadi Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota di Ngayogyakarta.

Wilayah ibukota Ngayogyakarta waktu tersebut berupa hutan yang disebut Beringin.

Sultan Hamengku Buwono I memerintahkan kepada segenap rakyatnya untuk membabat hutan, sehingga dapat didirikan kraton.

Meskipun telah ditetapkan sebagai ibukota, Sultan Hamengku Buwono I tidak langsung menempatinya Ngayogyakarta. Beliau memilih menempati pesanggrahan Ambarketawang di daerah Gamping mulai 9 Oktober 1755 sekaligus mengawasi pembangunan kraton Ngayogyakarta.

Satu tahun pasca pembabatan hutan di Ngayogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I memasuki keraton baru sebagai bentuk peresmian. Hal ini juga menjadi penanda bahwa Negari Ngayogyakarta Hadiningrat telah berdiri.

Pasca kemerdekaan Indonesia, Sultan Hamengkubuwono IX menerima piagam pengangkatan menjadi Gubernur Provinsi DIY.

Pada 5 September 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengeluarkan amanat berdasarkan Pasal 19 UUD 1945 bahwa Kesultanan dan daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian Republik Indonesia.

Kota Yogyakarta menjadi Kota Praja atau Kota Otonomi baru setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1947. Peraturan tersebut memuat wilayah Kota Yogyakarta mencakup Kasultanan dan Pakualaman serta beberapa daerah dari Kabupaten Bantul. Kota Yogyakarta kemudian menjadi Kota Praja Tingkat II berdasarkan UU No. 22 Tahun 1948.

Kota Yogyakarta dalam perjalanannya berubah kembali menjadi Kotamadya berdasarkan UU No. 18 tahun 1965.

Puncaknya, wilayah tersebut berubah menjadi Kota Yogyakarta setelah dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang mengatur kewenangan daerah menyelenggarakan otonomi daerah secara luas, nyata, dan bertanggung jawab.

Infografik Mozaik Ibukota pindah ke yogyakarta

Infografik Mozaik Ibukota pindah ke yogyakarta

Letak Geografis Yogyakarta

Kota Kota Yogyakarta terletak antara 110°24'19"-110°28'53" Bujur Timur dan 07°15'24"-07°49'26" Lintang Selatan. Kota tersebut memiliki luas wilayah mencapai 32,5 km2. Peta Kota Yogyakarta dapat dilihat di sini.

Dilansir laman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Yogyakarta, Kota Yogyakarta secara administratif terbagi menjadi 14 kecamatan dengan 45 kelurahan. Wilayah tersebut berbatasan dengan beberapa kabupaten sebagai berikut:

Sebelah utara dengan Kabupaten Sleman.

Sebelah timur dengan Kabupaten Bantul dan Sleman.

Sebelah selatan dan barat dengan Bantul.

Peta Kota Yogyakarta

Peta Kota Yogyakarta dapat dilihat di sini.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani