tirto.id - Profil wilayah Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu pemerintahan di bawah administrasi Provinsi Jawa Timur.
Sejarah kemunculan kabupaten ini berawal dari suatu nama pemerintahan setingkat pada masa-masa awal abad ke-19, yaitu Kabupaten Berbek.
Lantas, seperti apa sejarah dan di mana letak geografis Kabupaten Nganjuk?
Sejarah Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan catatan Portal Informasi Pemerintah Kabupaten Nganjuk, kabupatennya berawal dari Kabupaten Berbek.
Kurang lebih pada 1811, Sultan Hamengkubuwono II asal Kesultanan Yogyakarta membentuk kabupaten tersebut.
Berbek pada awalnya mempunyai tiga distrik, yaitu Godean, Siwalan, dan Berbek. Kemudian, wilayahnya dijadikan satu dengan kabupaten Nganjuk dan Kertosono. Hal ini menyebabkan jumlah kecamatannya mencapai 8.
Kabupaten Berbek dipindahkan ibukotanya ke daerah Nganjuk pada 1875. Pernyataan tersebut diatur oleh Pemerintah Hindia Belanda lewa SK Nomor 20 Tahun 1875.
Namun, diklaim oleh Bupati Nganjuk bahwa pemindahan itu terjadi persis pada 6 Juni 1880 silam. Sementara, terkait Hari Jadi Nganjuk ditetapkan peringatannya setiap 10 April (SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Nomor 495 Tahun 1993).
Secara garis besar, penyebutan administrasi Berbek sebagai Kabupaten Nganjuk baru berlaku sejak 1 Januari 1929.
Letak Geografis Kabupaten Nganjuk
Menurut situs BPS Kabupaten Nganjuk, letak astronomis Kabupaten Nganjuk berada di antara 111 derajat 5’-112 derajat 13’ BT (Bujur Timur) dan 7 derajat 20’-7 derajat 59’ LS (Lintang Selatan).
Pengaruh letak astronomis terhadap iklimnya adalah beriklim tropis kering dan basah.
Sementara itu, letak geografisnya persis di sebelah timur Pulau Jawa. Secara lebih spesifik, geografis tersebut mencakup batasan-batasan tertentu. Di bagian utara ada Kabupaten Bojonegoro, sementara selatan terdapat Kediri dan Trenggalek.
Selain itu, ada juga sisi timur dan baratnya yang dibatasi oleh Kabupaten Jombang, Kediri, Ponorogo, dan Madiun. Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Nganjuk di dalam batas tersebut mencapai 122.433,1 hektar.
Kecamatan di kabupatennya ada 20, sementara kelurahan dan desanya mencapai 284 bagian. Jika dilihat secara geologis, dominasi kecamatan Kabupaten Nganjuk ada di daerah dataran rendah mulai dari ketinggian 46-95 mdpl.
Penduduk yang tinggal di sana mencapai total 1.103.902 pada 2020. Dengan angka tersebut, maka jumlah rata-rata kepadatan penduduknya sekitar 902 jiwa per kilometer persegi.
Selain beberapa keterangan di atas, Kabupaten Nganjuk ternyata punya potensi dari kekayaan alamnya. Wilayahnya yang terletak di pegunungan dan dataran rendah bisa memanfaatkan sektor perkebunan dan pertanian.
Situs SIPING Kabupaten Nganjuk mengklaim struktur atau komposisi tanah yang ada di wilayahnya produktif.
Hal ini disokong oleh keberadaan suatu aliran sungai yang disebut Widas. Panjangnya kira-kira mencapai 69,332 kilometer. Lalu, terdapat juga aliran lain yang disebut Sungai Brantas.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno