Menuju konten utama

Profil Esmail Qaani Komandan Iran Hilang Usai Israel Bom Beirut

Profil Komandan Iran, Esmail Qaani, yang hilang setelah Israel membunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, lewat serangan bom di Beirut, Lebanon.

Profil Esmail Qaani Komandan Iran Hilang Usai Israel Bom Beirut
Brigadir Jenderal Esmail Qaani, kepala Pasukan Quds Pengawal Revolusi, berbicara dalam upacara peringatan kematian komandan senior militer Iran Mohammad Hejazi, di Teheran, Iran 14 April 2022. FOTO/Reuters

tirto.id - Komandan pasukan Quds Iran, Esmail Qaani, dinyatakan hilang setelah Israel melakukan serangan udara ke Beirut, Lebanon, akhir pekan lalu. Sejak saat itu, Qaani tidak diketahui keberadaannya.

Qaani sebelumnya melakukan perjalanan menuju Lebanon untuk menemui pejabat Hizbullah. Ia menghadiri pertemuan tersebut setelah tewasnya pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, pada serangan 27 September 2024.

Qaani berada di Dahiyeh, pinggir selatan Beirut, saat serangan udara Israel terjadi pada 3 Oktober 2024 malam hari. Qaani tidak dapat dihubungi setelah peristiwa tersebut.

Serangan udara Israel 3 Oktober menargetkan pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine. Lokasi yang disasar adalah pinggir selatan Beirut.

Safieddine digadang sebagai calon kuat pengganti Nasrallah untuk memimpin Hizbullah. Jasad Safieddine belum ditemukan sejak serangan tersebut.

Pencarian terhadap Safieddine masih dilakukan meski mendapat larangan Israel. Pihak Hizbullah baru akan mengumumkan keadaan Safieddine setelah pencarian selesai.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sudah mengumumkan bahwa pihaknya sudah membunuh penerus Nasrallah, Rabu (9/10/2024).

Profil Esmail Qaani

Esmail Qaani merupakan tokoh penting bagi Iran. Ia telah ditunjuk Teheran (Ibu Kota Iran) sebagai kepala dinas intelijen militer luar negeri Korps Garda Revolusi Iran, atau Pasukan Quds.

Jabatan tersebut sebelumnya dipegang Qaseem Soleimani yang tewas pada 2020. Ia dibunuh lewat serangan pesawat tanpa awak di Baghdad dari Amerika Serikat.

Pasukan Quds memiliki peran penting dalam mengelola hubungan antara Iran dengan Hizbullah, Houthi di Yaman, dan milisi Syiah di Irak. Hilangnya Qaani menimbulkan kekosongan jabatan strategis regional antara Teheran dan beberapa pihak tersebut.

Di sisi lain, stabilitas kawasan Timur Tengah sedang dikoyak Israel saat ini. Berbagai front yang didukung Iran menjadi sasaran penyerangan Israel. Jika Qaani sampai ditemukan tewas, hal tersebut menjadi pukulan telak bagi semua pihak yang terkait dengan Iran.

Esmail Qaani menjalani kariernya dalam jajaran elit militer Iran pada 1980-an. Saat itu sedang terjadi perang antara Irak vs Iran.

Pria kelahiran 1957 di Mashad, Iran, tersebut lantas menghabiskan puluhan tahun bersama Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Ia sebagai tokoh kunci yang disegani.

Ia diangkat menjadi wakil komandan Pasukan Quds pada 1997. Di tangannya, sayap militer luar negeri IRGC ini menangani operasi militer asing Iran. Pasukan Quds juga memberikan dukungan bagi front paramiliter sekutu di semua wilayah Timur Tengah.

Qaani semakin menonjol kepemimpinan usai menggantikan Qassem Soleimani pada 2020. Ia melanjutkan peran Soleimani dalam mempererat hubungan antar-sekutu Iran termasuk Hizbullah, milisi Syiah di Irak, dan Houthi di Yaman.

Pengaruh Qaani sangat kuat. Kendati demikian, Qaani mengalami kendala dalam bahasa. Ia kurang fasih berbahasa Arab sehingga cukup berhati-hati saat membangun hubungan dengan sekutu Iran.

Ia berjanji melanjutkan misi Soleimani untuk mengusir pasukan Amerika Serikat dari Timur Tengah.

"Satu-satunya kompensasi bagi kami adalah mengusir Amerika dari kawasan tersebut (Timur Tengah)," kaya Qaani seperti, dikutip Times of India.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya