Menuju konten utama

Awal Mula Iran Serang Israel dan Dampak Perang Terbaru 2024

Awal mula Iran serang Tel Aviv, Israel, Selasa (1/10/2024), dan apa saja dampaknya jika keduanya perang pada 2024?

Awal Mula Iran Serang Israel dan Dampak Perang Terbaru 2024
Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen TPX GAMBAR HARI INI/File Foto

tirto.id - Serangan Iran kepada Israel yang terjadi pada Selasa (1/10/2024), menyita perhatian masyarakat global. Bagaimana awal mula Iran serang Israel dan dampak perang terbaru 2024?

Iran meluncurkan serangan roket ke Tel Aviv, Israel, kemarin malam. Melansir Al Jazeera, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel secara bertubi-tubi.

Sebagian serangan Iran berhasil dihalau, iron dome, sistem keamanan udara Israel. Namun, banyaknya serangan yang diluncurkan membuat sistem iron dome kewalahan sehingga beberapa roket berhasil mencapai jalanan.

Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) Iran menyebut bahwa target serangan mereka adalah wilayah vital militer dan keamanan Israel. Mereka menyebut telah meluncurkan serangan ke tiga pangkalan militer Israel di Tel Aviv.

Penyebab Iran menyerang Israel adalah sebagai respons terhadap agresi militer Israel di Gaza, Lebanon, Yaman, dan Suriah. Selama satu pekan terakhir, Israel memang meluncurkan serangan ke negara-negara tersebut.

"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun," kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian, seperti yang dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (2/10/2024).

Serangan Iran ke Israel dikhawatirkan memicu perang skala penuh di Timur Tengah. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia meminta semua negara di Timur Tengah untuk saling menahan diri.

"Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," kata Roy dalam keterangan pers, Rabu.

Awal Mula Iran Serang Israel 2024

Awal mula hubungan Iran dan Israel yang memanas telah berlangsung selama setahun terakhir. Kondisi ini bertepatan dengan perang antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.

Iran mengecam tindakan Israel yang membunuh masyarakat sipil Gaza, Palestina, dengan dalih melawan tentara Hamas. Selanjutnya, Iran terus menunjukkan posisinya yang mendukung upaya kemerdekaan Palestina.

Keterlibatan Iran dalam serangkaian agresi Israel di Gaza membuat petinggi militer negara itu menjadi target pembunuhan tentara Zionis. Iran kemudian mengirimkan serangan besar pada April 2024 sebagai balasan pembunuhan perwira tingginya.

Kemudian terjadi banyak peristiwa mulai dari kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi di tengah konflik dengan Israel, hingga pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

Berikut ini kronologi konflik Iran dan Israel selama satu tahun terakhir:

14 Oktober 2023 - Iran memperingatkan Israel terkait serangan ke Gaza

Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel kepada warga sipil di Gaza, Palestina, membuat Iran angkat bicara. Pemimpin Agung Iran, Ali Khamanei, menegaskan posisinya untuk mendukung rakyat Palestina.

Pernyataan Khamanei dipertegas oleh Presiden Ebrahim Raisi. Ia memperingatkan Israel untuk menghentikan serangan kepada warga sipil untuk mencegah pertempuran meluas.

"Jika serangan rezim Zionis terhadap warga sipil dan rakyat Gaza yang tak berdaya terus berlanjut, tidak seorang pun dapat menjamin bahwa situasi akan terkendali dan cakupan pertempuran tidak akan meluas," katanya seperti yang dikutip dari Al Jazeera.

1 April 2024 - Israel membunuh perwira militer Iran di Suriah

Perwira tinggi Iran, Jenderal Mohammed Reza Zahedi, dibunuh Israel lewat serangan udara yang dijatuhkan ke gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Melansir The Guardian, aksi pembunuhan Zahedi menyebabkan 7 penasihat militer lainnya tewas.

Zahedi sendiri sudah masuk dalam target pembunuhan Israel sejak lama. Ia merupakan tokoh kunci dalam operasi Iran untuk mempersenjatai kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah.

13 - 14 April 2024 - Iran mengirimkan serangan balasan kepada Israel

Iran mengirimkan serangan balasan kepada Israel atas kematian Zahedi. Melansir situs Bar-Ilan University, Iran menyerang Israel dengan mengirimkan lebih dari 300 rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat nirawak bunuh diri.

Serangan itu merusak dua pangkalan Angkatan Udara di Negev dan fasilitas Korps Intelijen Israel di Gunung Hermon, di Dataran Tinggi Golan utara. Iran menamai serangan ini sebagai "Operasi Janji Sejati".

19 April 2024 - Israel menyerang pangkalan militer Iran

Israel mengirimkan serangan ke pangkalan militer Kota Isfahan, Iran Tengah. Serangan Israel berupa serangan bunuh diri pesawat tanpa awak. Serangan itu berhasil ditepis oleh pasukan militer Iran.

23 April 2024 - Ebrahim Raisi berjanji Iran akan menghukum Israel

Sebelum kematiannya, Ebrahim Raisi sempat berjanji akan menghukum Israel atas tindakannya ke Iran dan negara Timur Tengah lainnya. Melansir Anadolu Agency, Raisi berjanji akan mengirim serangan lain yang lebih besar hingga "tidak akan ada yang tersisa dari rezim Zionis."

Ebrahim dinyatakan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan helikopter di daerah pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan, pada 19 Mei 2024. Kecelakaan itu turut menewaskan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian.

Tidak ada bukti bahwa Israel terlibat dalam kematian Raisi. Namun, beberapa kelompok anti-Zionis percaya bahwa Israel bertanggung jawab dalam kecelakaan helikopter Raisi.

31 Juli 2024 - Israel membunuh Ismail Haniyeh di Iran

Israel membunuh Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran. Pembunuhan Ismail Haniyeh hanya berselang beberapa jam setelah upacara pelantikan Presiden Masoud Pazeshkian. Peristiwa itu membuat Pemerintah Iran mengecam Israel.

September 2024 - Israel serang Lebanon, Gaza, Yaman, dan Suriah

Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas seiring dengan rangkaian serangan Israel di beberapa negara. Sembari melanjutkan genosida di Palestina, Israel menggempur beberapa wilayah Timur Tengah lainnya, sebagai berikut:

  • 18 - 19 September 2024: Israel melakukan teror ledakan pager dan walkie-talkie yang digunakan di seluruh Lebanon dan Suriah.
  • 22 - 24 September 2024: Israel menyerang ribuan titik di Beirut, Lebanon, dengan motif untuk menumpas Hizbullah.
  • 29 September 2024: Israel membunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, di Lebanon.
  • 29 September 2024: Israel meledakkan pembangkit listrik dan pelabuhan di Yaman sebagai serangan balasan usai Houthi menyerang Bandara Ben Gurion, Israel.
  • 1 Oktober 2024: Israel menyerang Damaskus, Suriah, dan menewaskan tiga warga sipil.

Dampak Perang Iran dan Israel 2024

Serangan Iran ke Israel pada Oktober 2024 dikhawatirkan memicu konflik di Timur Tengah semakin meluas. Situasi ini juga berisiko menyebabkan Iran dan Israel berperang dengan skala penuh.

Dampak perang Iran dan Israel akan sangat besar bagi wilayah regional maupun lebih luas. Menurut pakar politik dan hubungan internasional di Kampus Northeastern London, Pablo Calderon Martinez, dampak perang Iran dan Israel dapat merugikan seluruh negara.

"Siapa yang akan menang dalam konflik antara Iran dan Israel? Tidak ada. Seluruh dunia akan kalah," katanya, seperti yang dikutip dari Northeastern Global News.

Martinez mencurigai adanya pelibatan perang nuklir dalam konflik Iran dan Israel. Kondisi ini dapat memicu jatuhnya ratusan ribu korban jiwa.

Perang Iran dan Israel juga dapat menyebabkan dampak ekonomi yang luar biasa. Iran, sebagai satu dari 7 negara penghasil minyak bumi terbesar, kemungkinan akan membatasi ekspor minyaknya untuk kebutuhan dalam negeri.

Kondisi ini memicu kelangkaan minyak bumi dan peningkatan harga jual minyak mentah di berbagai negara. Kondisi ini sudah terjadi di AS, di mana harga bahan bakar minyak naik lebih dari 2 persen pada Selasa (1/10/2024).

Kenaikan harga minyak dapat mendampak sektor produksi dan distribusi. Selain itu, kenaikan harga minyak juga mengancam negara-negara Barat yang akan segera menghadapi musim dingin dalam waktu tiga bulan.

Baca juga artikel terkait ISRAEL VS IRAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya