Menuju konten utama

Profil & Biodata Sukanto Tanoto yang Beli Mal di Singapura 9,4 T

Profil dan biodata Sukanto Tanoto yang mampu beli mal di Singapura seharga Rp9,4 triliun. 

Profil & Biodata Sukanto Tanoto yang Beli Mal di Singapura 9,4 T
Sukanto Tanoto. foto/RGEI

tirto.id - Salah satu miliarder asal Indonesia, Sukanto Tanoto membeli mal mewah di Singapura senilai Rp9,4 triliun. Lantas, bagaimana profil dan biodata pengusaha tajir asal Medan yang masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia itu?

Pada tahun 2022 silam, The Straits Times melaporkan penjualan pusat perbelanjaan Tanglin yang berada di kawasan Orchard Road senilai $ 868 juta. Sang pembeli ialah Sukanto Tanoto, miliarder asal Indonesia yang mempunyai perusahaan pulp, kertas, dan kelapa sawit raksasa Royal Golden Eagle (RGE).

Sukanto Tanoto membayar Tanglin dengan nilai $ 40 juta di atas harga awal atau sekitar 10 persen dari angka penjualan $785 juta. Tanglin sebenarnya sempat melewati proses penjualan sebanyak 3 kali, yakni pada 2007, 2011 dan 2017. Namun, selalu saja gagal.

Tanglin Shopping Centre ini merupakan sebuah kompleks 12 lantai yang memiliki 2 basement dan 8 lantai tempat parkir. Kompleks utama selesai dibangun pada tahun 1970 dan mengalami perluasan pada tahun 1980.

Area ini mempunyai luas 68.512 meter persegi. 60 persen digunakan untuk kegiatan komersial dan 40 persen lainnya dipakai sebagai kompleks perumahan/hotel.

"Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling awal di Singapura dan berada di lokasi yang strategis di sebelah St Regis Hotel di kawasan Orchard Road," ungkap Sun You Ning, Direktur Pacific Eagle Real Estate, pengembang properti yang berbasis di Singapura dan dimiliki secara pribadi oleh keluarga Tanoto.

Siapa Sukanto Tanoto? Berikut Profilnya

Sukanto Tanoto merupakan pengusaha kelahiran Belawan, Medan, 25 Desember 1949 silam. Ia merupakan keturunan keluarga asal kota Putian, Fujian, China. Sebagai putra sulung dari 7 bersaudara, Sukanto Tanoto sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak tahun 1960-an.

Mengutip laman Tanoto Foundation yang didirikan pada tahun 1981, Sukanto Tanoto memulai bisnis pertama sejak lebih dari 50 tahun yang lalu dengan nama Toko Motor guna memasok suku cadang industri minyak dan konstruksi.

Ia juga sudah berani memasuki bisnis kayu lapis pada tahun 1967. Usaha lain yang turut digeluti ialah industri berbasis sumber daya alam lainnya seperti kelapa sawit, kehutanan, pulp dan kertas, dan pembangkit listrik.

Saat ini, Sukanto Tanoto berstatus pendiri sekaligus Chairman RGE (Royal Golden Eagle), perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam global yang membuka kantor di sejumlah negara, yakni Singapura, Hong Kong, Jakarta, Beijing, hingga Nanjing.

Royal Golden Eagle mempunyai total aset $ 20 miliar dengan jumlah karyawan 60.000 orang tersebar di China, Indonesia, Brasil, serta belahan dunia lainnya.

Bisnis utama RGE terbagi dalam 4 bidang, yakni pulp dan kertas (APRIL/Asia Pacific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol), minyak kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), rayon dan bubur kertas khusus (Sateri International dan APR), serta energi (Pacific Oil & Gas).

Selain sebagai bos Royal Golden Eagle, Sukanto Tanoto merupakan anggota Dewan Internasional INSEAD, Dewan Pengawas Wharton, dan Dewan Eksekutif Wharton Asia.

Menurut Forbes, Sukanto Tanoto termasuk dalam 50 daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2022 dengan menduduki peringkat 18. Pria yang memiliki 4 orang anak itu juga masuk daftar miliarder dunia tahun 2023 dengan menempati urutan 982.

Biodata Singkat Sukanto Tanoto

Berikut profil singkat Sukanto Tanoto:

  • Nama: Sukanto Tanoto
  • Lahir: Medan, 25 Desember 1949
  • Usia: 73 tahun
  • Warga negara: Indonesia
  • Perusahaan: Royal Golden Eagle
  • Istri: Tinah Bingei Tanoto
  • Anak: Andre Tanoto, Imelda Tanoto, Belinda Tanoto, Anderson Tanoto
  • Kekayaan: 3 miliar dolar (terkaya ke-982 dunia dan nomor 18 di Indonesia menurut Forbes)

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto