tirto.id - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, baru saja ditetapkan sebagai calon presiden (capres) dari PDIP untuk Pemilu 2024 mendatang.
PDI Perjuangan telah menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Indonesia periode 2024-2029.
Penetapan sebagai calon presiden itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Jumat, 21 April 2023 di Istana Batu Tulis, Bogor, atau sehari jelang Idul Fitri 1444 H.
"Mengucapkan menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan."
Usai penetapan itu, ada banyak yang mencari tahu tentang Ganjar, termasuk profil tentang istrinya, Siti Atiqoh?
Profil Siti Atiqoh Supriyanti
Pemilik nama lengkap Siti Atiqoh Supriyanti itu lahir di Purbalingga, pada 25 November 1971. Sama-sama berstatus alumni UGM Yogyakarta, Siti Atiqoh lantas menikah dengan Ganjar Pranowo pada 1999.
Keduanya saling mengenal ketika sedang menjalankan tugas KKN (Kuliah Kerja Nyata). Siti Atiqoh saat itu merupakan adik tingkat Ganjar dengan selisih 3 tahun.
Siti Atiqoh dan Ganjar Pranowo dikaruniai anak tunggal, yakni Muhammad Zinedine Alam Ganjar yang lahir pada 14 Desember 2001.
Di lingkungan keluarga pribadinya, Siti Atiqoh termasuk berasal dari kalangan pesantren. Atiqoh merupakan cucu KH Hisyam Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, sekaligus salah satu tokoh agama tersohor di wilayah tersebut.
Selepas menjadi suami Ganjar Pranowo dan memiliki seorang putra, Siti Atiqoh lantas melanjutkan pendidikan ke Jepang. Ia belajar di Tokyo University dengan mengambil jurusan Public Policy.
Atiqoh sebenarnya sempat berstatus ASN di Provinsi DKI Jakarta. Namun, ia pindah ke Provinsi Jawa Tengah sekaligus mendampingi sang suami yang menjabat sebagai Gubernur Jateng ke-15 selama 2 periode sejak 2013 hingga 2023.
Di pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Siti Atiqoh kini berstatus ASN Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Jawa Tengah. Sebagai istri seorang gubernur, Atiqoh juga menjabat sejumlah posisi.
Di antaranya ialah Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah serta Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi Jawa Tengah.
Pada 2019 silam, Siti Atiqoh pernah memenangkan lomba memasak rendang antar Tim Penggerak PKK se-Indonesia pada Hari Kesatuan Gerak PKK Nasional ke-47 di Padang dengan juri chef William Wongso.
"Untuk juara 1 Tim PKK Jawa Tengah yang dikomandoi langsung ketua PKK Siti Atiqoh," ujar Arfian, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, dikutip Antara News.
"Jangan-jangan nanti mas Ganjar minta dimasakin di rumah, tapi tidak apa-apalah biar makannya banyak dan agak gemuk sedikit," sambut Atiqoh, pada acara yang diikuti para istri Gubernur se-Indonesia itu.
Selain aktif di sejumlah kegiatan, Siti Atiqoh juga kerap mengikuti lomba lari dan gemar olahraga bersepeda. Mengutip akun Instagram pribadi, ia bahkan pernah berlari sejauh 25 km sebagai bagian dari kampanye "Run Against Cancer 2023".
"Sebagai RAC Ambassador saya akan berlari 25 Km menjadi bagian dari Pelari Charity kategori 100 Km relay 4, Run Against Cancer 2023 tgl 4-5 Februari 2023. Event ini bertujuan untuk penggalangan dana mendukung rumah singgah bagi para pejuang kanker selama proses penyembuhan," tulis Siti Atiqoh.
Setelah mendampingi Ganjar Pranowo selama 24 tahun terakhir, Siti Atiqoh kini bakal kembali disibukkan setelah penetapan sang suami sebagai calon presiden 2024 oleh PDI Perjuangan.
Biodata Singkat Siti Atiqoh Supriyanti
Berikut adalah biodata singkat Siti Atiqoh Supriyanti, istri Ganjar Pranowo calon presiden dari PDI-Perjuangan:
- Nama: Siti Atiqoh Supriyanti
- Lahir: Purbalingga, 25 November 1971
- Suami: Ganjar Pranowo
- Anak: Muhammad Zinedine Alam Ganjar
- Pekerjaan: Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi Jawa Tengah, ASN Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Jawa Tengah.
- Pendidikan: UGM Yogyakarta, Tokyo University
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto
