Menuju konten utama

Pramono Wajibkan Hotel Bintang 4 & 5 di Jakarta Bernuansa Betawi

Hotel-hotel tersebut wajib menampilkan nuansa Betawi selama 2 bulan dalam 1 tahun.

Pramono Wajibkan Hotel Bintang 4 & 5 di Jakarta Bernuansa Betawi
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan pidato saat upacara HUT DKI Jakarta ke-498 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Pemprov DKI Jakarta menggelar upacara bendera untuk memperingati HUT ke-498 DKI Jakarta dengan mengangkat tema Jakarta Kota Global dan Berbudaya. ANTARA FOTO/Jasmine Nadhya Thanaya/nz

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mewajibkan hotel bintang 4 dan bintang 5 di Jakarta bernuansa adat budaya Betawi. Kewajiban itu telah diatur melalui instruksi gubernur.

“Saya sudah membuat surat keputusan instruksi gubernur, meminta kepada semua hotel-hotel baik bintang 4, bintang 5, selama 2 bulan dalam 1 tahun, betul-betul harus hotelnya bernuansa betawi,” kata Pramono saat ditemui di Stadion Lapangan Cendrawasih, Jakarta, Senin (23/6/2025).

Menurut Pramono, kebijakan tersebut merupakan salah satu cara untuk terus melestarikan budaya Betawi di Jakarta.

Tak hanya dekorasi, karyawan-karyawan di hotel pun diminta menggunakan pakaian khas Betawi ketika bekerja. Bahkan, Pramono meminta hotel tersebut menyajikan makanan khas Betawi. Makanan tersebut tentu harus melalui kurasi terlebih dahulu sebelum disajikan kepada pengunjung hotel.

Salah satu hotel di Jakarta yang sudah menerapkan nuansa Betawi adalah Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

“Kalau ingin tahu, sekarang yang sudah sedang melaksanakan itu adalah Hotel Borobudur. Sehingga, dengan demikian ini bagian dari Pemerintah Jakarta melaksanakan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024,” ucap Pramono.

Sebelumnya, Pramono menekankan soal pelestarian budaya Betawi dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 498 DKI Jakarta pada Minggu (22/6/2025). Menurutnya, hal itu adalah wujud keberpihakan Pemprov Jakarta terhadap budaya Betawi.

Pramono menyatakan bahwa semua yang berpartisipasi dalam upacara itu harus mengenakan pakaian adat Betawi, seperti ujung serong.

“Termasuk semua kegiatan ulang tahun dari waktu yang lalu-lalu, semuanya sudah menggunakan simbol Betawi, semuanya. Dan baru kali ini, saya mewajibkan semua pakai ujung serong ketika upacara, termasuk tadi malam pun dalam rangka perayaan, walaupun panas pakai ujung serong juga,” jelasnya.

Pramono juga pernah meminta 10 hotel bintang 5 di Jakarta untuk menampilkan budaya Betawi dalam program Balairung Sedaya. Program ini dilakukan sebagai bagian dari penguatan identitas Jakarta sebagai kota global.

“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, mau tidak mau, suka tidak suka, maka sebagai kota global yang saat ini masih menjadi ibu kota negara, salah satu identitas simbol utama Jakarta adalah Betawi,” kata Pramono di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, dikutip dari Antara.

Melalui program ini, hotel-hotel tersebut diwajibkan menampilkan unsur budaya Betawi secara nyata, mulai dari dekorasi, pelayanan, hingga kuliner. Pramono pun berpesan agar program tersebut benar-benar dijalankan dan dibina dengan baik.

“Begitu orang dari mana saja datang ke hotel-hotel, ada 10 Hotel berbintang 5, maka warna budaya Betawinya tampak sekali. Bahkan, makanannya pun akan menjadi makanan khas Betawi,” kata Pramono.

Baca juga artikel terkait DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi