tirto.id - Presiden Prabowo Subianto, akan menerima kunjungan kehormatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025) siang.
"Siang ini, Senin, 28 April 2025 pada pukul 11.00 WIB, Kepala Negara dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan FKI di Istana Merdeka," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangannya, Senin.
Menurut Yusuf, pertemuan itu dilakukan untuk menguatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan Korea Selatan. Pertemuan itu juga dilakukan untuk memperluas kerja sama investasi antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Mengingat, Indonesia dengan Korea Selatan memang memiliki hubungan kerja sama dalam sejumlah bidang hingga saat ini.
"Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis," tutur Yusuf.
Menukil Antara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah bertemu dengan CEO dan Vice Chairman FKI, Kim Chang-beom, guna membahas penguatan kerja sama rantai pasok global pada pertengahan Februari lalu.
Vice Chairman, Kim, mengatakan rencana kunjungan misi bisnis FKI pada bulan April 2025 serta meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya di bidang investasi baru, termasuk ekspansi investasi industri Korea Selatan di Indonesia,” kata Vice Chairman, Kim, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Misi bisnis akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea Selatan yang telah berinvestasi maupun yang hendak mengembangkan investasinya di Indonesia seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International.
Airlangga mengapresiasi dan mendukung rencana tersebut dan mendorong peningkatan realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia.
Menurutnya, membangun kemitraan erat dengan negara yang memiliki pengalaman dan teknologi maju menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan membuka akses pasar yang lebih luas.
"Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya," tutur Airlangga.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id







































