tirto.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyinggung sejumlah masalah yang dihadapi dunia di masa depan. Saat mengisi materi Global Food Security Forum di Bali, Minggu (13/11/2022), ia menyinggung bahwa kebutuhan pangan, air dan energi adalah satu-kesatuan.
Prabowo mengatakan, populasi Indonesia selalu bertambah 1,9 persen total populasi atau 5 juta orang per tahun. Angka itu setara dengan jumlah penduduk Singapura dan 10 tahun penduduk Malaysia.
Prabowo lantas bertanya siapa pemimpin yang berani menghitung bagaimana memberi makan 5 juta bayi per tahun.
"Pemimpin di Indonesia saya kira harus memikirkan bagaimana memberi makan 5 juta bayi setiap tahun. Setiap tahun! Siapapun yang mau maju untuk menjadi presiden Indonesia harus berkonsultasi dengan psikoanalis saya rasa," kelakar Prabowo.
Prabowo lantas mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menyelesaikan masalah krisis pangan dan kelaparan akut. Menurutnya, masalah tersebut bisa diselesaikan jika setiap negara mau mengedepankan persatuan dan bekerja sama.
"Memecahkan kerawanan pangan, ya, soal bibit, soal teknologi. Soal ini itu. Tetapi, yang lebih penting adalah kesatuan, kekompakan, kemampuan antarelite nasional dan internasional untuk bekerja sama," ucap Prabowo.
Lebih jauh, mantan Danjen Kopassus ini berharap forum tersebut dapat memberikan pemahaman mengenai ketahanan pangan dari sudut pandang Indonesia dan dunia. Ia mengingatkan tujuan paling penting saat ini adalah ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan di dunia.
"Tujuan kita menyediakan pangan bagi 8 miliar orang di dunia. Namun, tantangannya adalah ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan. Tantangannya adalah hanya beberapa negara yang memiliki kecukupan pasokan protein dan kalori. Itulah tantangan kita untuk bisa mencapai target nol kelaparan, yang merupakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan [Sustainable Development Goals/SDGs] nomor 2, sebuah tujuan yang harus kita cita-citakan,” ujarnya.
"Hal ini adalah penting, forum ini sangat penting untuk memberi pengetahuan kepada para elit politik dan pimpinan negara untuk bekerja sama dengan pihak swasta dalam menghadapi ketahanan pangan," tegas Prabowo.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang