Menuju konten utama

Prabowo Resmi Jadi Menhan Jokowi Kabinet Indonesia Maju

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi diangkat menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju.

Prabowo Resmi Jadi Menhan Jokowi Kabinet Indonesia Maju
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi rencananya akan mengumumkan susunan kabinet pada hari ini. ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A.

tirto.id -

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin mengumumkan susunan kabinetnya di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi diangkat menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju.

Presiden dan Wapres beserta para menteri dan pejabat setingkat menteri duduk di tangga Istana Merdeka. Mereka yang disebut nama dan posisinya langsung berdiri.

Pada awal pengenalannya, Presiden Jokowi mengumumkan Menko Polhukam Machfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta Presiden Joko Widodo bergabung ke Kabinet Kerja jilid 2.

"Dan kami sudah sanggupi membantu," kata Prabowo di Istana, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Posisi Prabowo sebagai Menhan menggantikan Ryamizard Ryacudu.

Dari rekam jejak sebelumnya, Prabowo telah mengawali jejak karier di kemiliteran sejak Orde Baru,

Prabowo diduga melanggar HAM saat menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus). Dia diduga menculik mahasiswa dan aktivis pro-reformasi. Dugaan ini didukung dengan rilisnya dokumen rahasia Amerika Serikat--dipublikasikan oleh Arsip Keamanan Nasional dari George Washington University--mengenai lengsernya Suharto, Juli tahun lalu. Arsip itu mengurai bagaimana Kedubes AS 'membaca' peristiwa politik di Indonesia saat itu.

Ghufron Mabruri, Wakil Direktur Imparsial, LSM pemantau dan penyelidik pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia, mengatakan Prabowo membuktikan kalau Jokowi sangat pragmatis dan mengabaikan hal-hal prinsipil seperti pengutamaan terhadap HAM dalam menentukan kabinet.

"Akan jadi masalah kalau yang duduk di situ (kabinet) adalah orang yang kita tahu diduga melanggar HAM," kata Ghufron.

Saat mengakhiri pengenalan para menterinya, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah pesan kepada para pejabat jangan korupsi, menciptakan sistem yang menutup celah untuk korupsi.

"Tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi presiden dan wapres," katanya.

Presiden juga meminta para menteri bekerja cepat, kerja keras dan kerja produktif.

"Jangan terjebak rutinitas yang monoton, bekerja berorientasi hasil nyata," katanya.

Presiden juga minta para menteri selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya.

"Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang gak serius, gak sungguh sungguh, hati hati bisa saya copot di tengah jalan," katanya.

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Maya Saputri
Editor: Abdul Aziz