Menuju konten utama
Debat Ke-4 Capres 2019

Prabowo Kritik "Pembisik" Jokowi Soal 20 Tahun Tak Ada Invasi ke RI

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menanggapi jawaban dari Jokowi mengenai bahwa dalam bidang hankam dalam 20 tahun ke depan diperkirakan tidak ada potensi invasi dari negara lain.

Prabowo Kritik
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menanggapi jawaban dari Jokowi mengenai bahwa dalam bidang pertahanan-keamanan dalam 20 tahun ke depan diperkirakan tidak ada potensi invasi dari negara lain. Hal ini dilontarkan saat segmen 4 dalam Debat ke-4 Capres di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).

"Yang memberi bisik kepada Bapak [Jokowi], aduh, duh, duh...Kalau saya presidennya, saya ganti itu yang kasih briefing. 20 tahun tidak ada invasi, itu tidak benar. Kita tidak boleh percaya tidak akan ada invasi," ujar Prabowo, Sabtu (30/3/2019).

"Saya waktu letnan dua, jadi waktu itu jenderal-jenderal saya bilang dalam 20 tahun ke depan tidak ada invasi. Tetapi tiba-tiba meletus Perang Timtim [Timor-Timur], saya letnan dua berangkat waktu itu," tambahnya menjelaskan konteks soal potensi ancaman invasi negara lain.

Jokowi menanggapi pertanyaan Prabowo terkait "pembisik" intelijen strategis soal 20 tahun ke depan tidak ada invasi.

"Ini yang namanya perkiraan, artinya intelijen strategis kita memperkirakan, jangan sampai kita keliru, sehingga strateginya keliru. Intelijen strategis kita memperkirakan, perkiraan bisa keliru," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, strategi hankam yang perlu dititikberatkan pada penguasaan teknologi cyber yang justru sangat diperlukan.

"Penguasaan teknologi cyber yang kita perlu. Kita sudah lakukan pemasangan radar udara di 19 titik, pemasangan radar di 11 titik sudah dilakukan," jelasnya.

Debat Ke-4 Capres 2019 digelar kembali menjadi arena adu gagasan antara capres Jokowi dan Prabowo, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Kali ini debat dipandu oleh Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti sebagai moderator dengan tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

Kedua moderator akan menyampaikan pertanyaan demi pertanyaan untuk kedua capres. Sebagai penyusun pertanyaan itu, terdapat sembilan panelis, yaitu Prof DR Zakiyuddin, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga), Dr Erwan Agus Purwanto M Si (Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada), Dr J Haryatmoko SJ (akademisi/ pengajar fakultas teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), dan Dr Valina Singka Subekti M Si (akademisi/ pengajar Departemen Ilmu Politik, Fisip UI).

Selain mereka, panelis lain adalah Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia), Al Araf (Direktur Eksekutif Imparsial), Drs I Basis Eko Soesilo MA (akademisi/ pengajar HI Fisip Unair dan Direktur Centre for Strategic and Global Studies/CSGS), Dr Ir Apolo Safanpo ST MT (Rektor Universitas Cenderawasih), dan Dr Kusnanto Anggoro (akademisi/ pengajar Fisip UI).

Debat capres kali ini dapat dipantau melalui live streaming SCTV, Indosiar, dan Metro TV. Namun, beberapa stasiun televisi seperti TVOne, CNN Indonesia, hingga Kompas TV juga menayangkan debat tersebut.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH