Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

PPKM Diperpanjang, Luhut: 12 Daerah Level 3 & 1 Daerah Level 2

Perpanjangan PPKM Level 4 untuk sejumlah daerah berkaitan dengan tingginya kasus kematian.

PPKM Diperpanjang, Luhut: 12 Daerah Level 3 & 1 Daerah Level 2
Petugas melakukan simulasi isolasi pasien COVID-19 di dalam kabin di Pasar Andir Trade Center, Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/8/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan diterapkan berbeda-beda.

"Dalam penerapan PPKM Level 4 dan 3 yang akan dilakukan pada 3 Agustus nanti terdapat 12 kabupaten kota yang dapat masuk ke Level 3 dan 1 kabupaten yang masuk ke Level 2," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021).

Luhut melanjutkan terdapat beberapa kabupaten/kota yang kembali pada Level 4. Penyebabnya bukan peningkatan kasus, tetapi peningkatan kasus kematian.

Kematian baru sepanjang Juli selalu di atas 1.000 dimulai pada 7 Juli. Puncaknya pada 27 Juli dengan 2.069 kasus. Total kematian akibat Corona hingga 2 Agustus mencapai 97.291. Kasus kematian baru harian di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.

Terkait kabupaten/kota mana saja yang masuk ke dalam Level 2, 3 atau 4 akan dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri dalam waktu dekat.

Presiden Joko Widodo memastikan perpanjangan PPKM selama tujuh hari mulai 3 Agustus sampai 9 Agustus 2021. Pelaksanaan PPKM sepanjang Juli dinilai telah berhasil menekan kasus COVID-19.

Namun beberapa daerah angka kasus baru masih tinggi. Indikatornya dilihat dari jumlah kasus terkonfrimasi, positivity rate dan juga jumlah kematian warganya seperti Bali, Malang Raya, DI Yogyakarta dan wilayah Solo Raya.

Menurut Luhut banyaknya kasus kematian karena masyarakat melakukan isolasi mandiri, sehingga telat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit.

"Akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata dibawah 90. Terkait angka kematian yang tinggi, pemerintah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian," kata Luhut.

Krisis oksigen pernah terjadi di RSUP dr Sardjito Yogyakarta pada awal Juli lalu. Puluhan pasien meninggal dalam waktu 1x24 jam saat terjadi krisis oksigen. Kemudian warga meninggal selama isolasi mandiri tercatat ribuan. LaporCOVID19, organisasi sipil pemantau COVID di Indonesia, melaporkan hingga 30 Juli terdapat 2.835 pasien COVID meninggal saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit.

Untuk menekan kematian baru, Luhut mengaku pemerintah akan membuka isolasi terpusat dan tempat isolasi baru di berbagai wilayah. Kemudian mendorong peran serta TNI-Polri dan pemerintah untuk terlibat aktif dengan melakukan testing, penelusuran riwayat kontak, perawatan dan isolasi (3T).

"[Kami juga siapkan] penjemputan kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan," kata Luhut.

Baca juga artikel terkait PPKM atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Zakki Amali
Penulis: Zakki Amali
Editor: Bayu Septianto