tirto.id -
"Maka aktivitas ekonomi khususnya di pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat secara signifikan dengan tingkat hunian kamar mencapai angka 80 sampai 90 persen," kata dia di Istana Jakarta, Senin (20/1/2023).
Sandiaga mengatakan, capaian tersebut terjadi untuk beberapa destinasi favorit seperti daerah Bandung dan Yogyakarta. Sementara untuk Pulau Bali sendiri tingkat hunian kamar hotel sudah mencapai 100 persen.
Dia menambahkan, positifnya capaian industri pariwisata ini, membuat target wisata mancanegara tahun ini dinaikan. Adapun menjaring wisatawan maka, beberapa kebijakan akan diambil diantaranya menambah jumlah penerbangan.
Selain itu pemerintah juga akan memberikan kemudahan dari segi penyelenggaraan event. Ini diharapkan bisa memicu kegiatan event berbasis musik, berbasis olahraga guna menarik perhatian para pelancong.
"Sehingga bisa mendorong terciptanya wisata mancanegara kunjungannya 7,4 juta dibatas atas dan pergerakan wisatawan nusantara di angka 1,4 miliar," jelasnya.
"Tadi presiden juga memberikan arahan agar pembangunan di KEK, kawasan ekonomi khusus pariwisata dipercepat sehingga tercipta lah peluang usaha dan lapangan kerja," sambungnya.
Sebelumnya, Sandiaga mengaku telah memiliki strategi khusus untuk menggalakan kembali sektor pariwisata di tengah ancaman resesi ekonomi pada tahun ini. Khusus untuk wisatawan mancanegara (wisman), pihaknya akan fokus membidik pasar-pasar atau negara yang potensinya besar.
"Kami arahkan fokus kita kepada pasar-pasar besar kita, termasuk India yang peningkatannya luar biasa. Australia dan Selandia Baru yang tidak masuk zona resesi dan Malaysia dan Singapura yang masih tumbuh," katanya dalam acara The Weekly Brief with Sandiaga Uno, Senin (9/1/2023).
Tak hanya mendorong wisman, Sandiaga Uno juga akan mendorong potensi pariwisata dari dalam negeri. Mengingat pertumbuhan ekonomi domestik akan sangat didorong oleh tumbuhnya wisatawan nusantara (winus).
Untuk menggaet winus, pihaknya tengah mengamati bagaimana agar para pelancong lokal ini bisa berada di suatu tempat atau daerah dengan waktu lama. Maka, dibutuhkan beberapa kegiatan event, wisata kuliner, shopping dan potensi dimiliki di masing-masing daerah.
"Oleh karena itu, mari kita perkuat produk produk wisata kita dan event-event. Dan kami melihat bahwa kekuatan ekonomi domestik kitalah akan menjadi tulang punggung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat