Menuju konten utama

Potensi Macet di Kota Bekasi Saat Arus Mudik Lebaran 2018

Dishub Kota Bekasi memetakan ada tiga titik yang bisa menjadi pusat kepadatan kendaraan di koridor Kalimalang saat arus mudik Lebaran 2018.

Potensi Macet di Kota Bekasi Saat Arus Mudik Lebaran 2018
Sejumlah angkutan umum menunggu penumpang dengan berhenti di sisi jalan jenderal sudirman, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/5/2016). Antara foto/ivan pramana putra.

tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menyatakan fokus utama pengaturan lalu lintas di daerahnya saat arus mudik Lebaran 2018 adalah pada Jalan KH Noer Alie Kalimalang.

"Dari empat koridor mudik di Kota Bekasi, jalur Kalimalang menjadi fokus perhatian utama petugas di lapangan," kata Yayan di Kota Bekasi, pada Minggu (3/6/2018) seperti dikutip Antara.

Menurut dia, Jalan KH Noer Alie Kalimalang menjadi koridor favorit pemudik, khususnya yang bersepeda motor dari arah Jakarta ke Pantura. Sejumlah titik jalan di sana juga masih mengalami penyempitan, khususnya di sekitar simpang Galaxy dan Simpang Caman.

"Namun persiapannya sudah kami lakukan jauh-jauh hari, mulai dari pemasangan rambu, penguatan personel, hingga penyiapan skenario rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan," kata Yayan.

Berdasarkan pemetaan awal, kata dia, ada tiga titik yang dikhawatirkan akan menjadi pusat kepadatan kendaraan di koridor Kalimalang. Tiga titik itu ialah simpang Sumber Arta yang merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Jakarta Timur, simpang Caman dan simpang Galaxy yang masih ada pekerjaan tiang tol Becakayu.

"Selepas ruas Kamala Lagoon, baru lepas hambatan dan tidak ada kendala hingga ke perbatasan dengan Kabupaten Bekasi melalui Jalan M Hasibuan-Jalan Chairil Anwar," kata dia.

Dalam situasi arus mudik normal, menurut Yayan, pergerakan kendaraan berlangsung sama seperti hari-hari biasa. Pada beberapa ruas bisa dilintasi dua jalur dan sebagian ruas memanfaatkan jalur sisi Kalimalang.

Akan tetapi dalam kondisi kepadatan tinggi, dia menyebut ada potensi Dishub Kota Bekasi menerapkan kebijakan lawan arus atau buka tutup.

“Fokus utama kami memastikan arus mudik bisa lancar. Kekuatan personel akan difokuskan di koridor Kalimalang karena butuh pengamanan ekstra," kata dia.

Cegah Macet, Proyek Tol Becakayu Diminta Berhenti H-10 Lebaran

Dinas Perhubungan Kota Bekasi meminta pengerjaan proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dihentikan sementara mulai 10 hari sebelum Lebaran atau H-10.

"Penghentian aktivitas pekerjaan tol Becakayu yang tengah berlangsung di Jalan KH Noer Alie Kalimalang dimaksudkan demi kelancaran dan keamanan pemudik yang melintas," kata Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana.

Menurut dia, usul itu tiga hari lebih cepat dari rencana semula penghentian proyek Becakayu, yaitu pada H-7 Lebaran. Alasannya, ketetapan masa libur Idul Fitri yang lebih panjang diprediksi memicu arus mudik berlangsung lebih awal.

"Prediksi kami, pemudik akan mulai bergerak menuju kampung halamannya pada Jumat malam [8/6/2018], begitu selesai kerja hari terakhir. Namun puncaknya bisa terjadi pada Sabtu [9/6/2018] juga Minggu [10/6/2018]," kata Yayan.

Dia khawatir, jika penghentian proyek Tol Becakayu baru dilakukan pada H-7 Lebaran, waktunya terlalu mepet dengan puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 9 Juni 2018.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2018

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom