tirto.id - Konsorsium 303 menjadi perbincangan publik. Gambar yang tersebar via pesan singkat atau yang diunggah di media sosial tersebut memunculkan nama-nama jenderal dan beberapa polisi pangkat lainnya yang berkelindan dalam dugaan bisnis perjudian. Bahkan Irjen Pol Ferdy Sambo diduga sebagai pemimpin konsorsium.
Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Kakorbinmas Baharkam Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, adalah sebagian nama jenderal yang tercantum dalam bagan konsorsium yang viral tersebut.
Konsorsium 303 ini muncul ketika Polri mengusut kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo merespons isu tersebut. “Info itu tidak benar,” ucap dia, ketika dikonfirmasi Tirto, Senin, 22 Agustus 2022.
Kini Tim Khusus Polri masih menelusuri perkara tewasnya Yosua. “(Timsus) fokus ungkap Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56, serta kasus tambahan obstruction of justice,” ucap Dedi.
Menko Polhukam sekaligus Ketua Komisi Kepolisian Nasional Mahfud MD sempat menjelaskan pernyataannya terkait ‘kerajaan’ Sambo. Mahfud menyebut hal tersebut merujuk kepada kekuasaan Sambo yang besar dalam struktur Polri.
Dia mengibaratkan Sambo seperti polisi bintang lima yang mampu mengendalikan dua polisi berbintang satu, dan satu polisi berbintang tiga. "Maka saya katakan itu terlalu banyak, sehingga menjadi seperti kerajaan. Ada Mabes di dalam Mabes,” kata Mahfud dalam rapat bersama Komisi III DPR, hari ini.
Ia menegaskan bahwa ‘kerajaan’ Sambo yang ia sebut, tidak berkaitan dengan diagram Konsorsium 303 dan Mahfud tak mengetahui perihal grafis yang viral tersebut.
"Soal gambar-gambar itu saya sudah dapat, tapi itu bukan dari saya. Saya tidak tahu sama sekali.”
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky