tirto.id - Ledakan bom di Hari Paskah terjadi di tiga gereja dan tiga hotel Sri Lanka, 138 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban maupun pelaku peristiwa itu. Hal ini diketahui berdasarkan koordinasi Polri, Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Sri Lanka.
“Sampai dengan hari ini kami belum dapat informasi bahwa ada WNI sebagai korban atau pelaku yang terlibat dalam kejadian itu,” ucap Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Beredar informasi dari media lokal Sri Lanka bahwa ada seorang WNI atas nama Insan Setiawan yang menjadi pengebom.
"Sudah diidentifikasi atas warga negara Sri Lanka bukan WNI," tegas Dedi.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal juga membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, Kedubes RI di Kolombo telah melakukan komunikasi langsung dengan otoritas keamanan Sri Lanka dan memperoleh informasi bahwa pelaku yang benar adalah Insan Seelawan, warga negara Sri Lanka.
Diketahui, Gereja St Anthony dan tiga hotel tempat ledakan terjadi di Kolombo, sering dikunjungi oleh wisatawan asing.
Seorang juru bicara Rumah Sakit Nasional, Dr. Samindi Samarakoon mengatakan kepada AP News bahwa mereka menerima 47 orang meninggal dunia, termasuk sembilan orang asing, dan merawat lebih dari 200 orang yang terluka.
TV lokal setempat juga menunjukkan adanya kerusakan di hotel Cinnamon Grand, Shangri-La dan Kingsbury. Restoran lantai dua Shangri-La terlihat hancur karena ledakan, dengan langit-langit dan jendela pecah.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dhita Koesno