Menuju konten utama

39 Turis Asing Jadi Korban Tewas pada Serangan Bom di Sri Lanka

Menteri Pariwisata Sri Lanka menyebutkan, 39 turis asing menjadi korban tewas dalam serangan bom, Minggu (21/4/2019).

39 Turis Asing Jadi Korban Tewas pada Serangan Bom di Sri Lanka
Polisi berjaga di daerah sekitar gereja St. Anthony setelah ledakan di Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 21 April 2019. AP Photo/Eranga Jayawardena

tirto.id - Menteri Pariwisata Sri Lanka, John Amaratunga mengatakan, 39 wisatawan asing menjadi korban tewas dalam peristiwa pengeboman sejumlah gereja dan hotel pada Minggu Paskah kemarin, sementara 28 lainnya terluka.

Melansir AP News, Amaratunga pada Senin (22/4/2019) mengatakan, "Pemerintah telah menawarkan bantuan kepada semua korban, serta untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang tekena dampak pada serangan hari Minggu tersebut."

Amaratunga menambahkan, kementeriannya akan bekerja sama dengan Kementerian Urusan Luar Negeri dan misi diplomatik lokal untuk memastikan bantuan pada seluruh korban dapat diberikan secepat mungkin.

Lebih lanjut ia mengatakan, industri pariwisata Sri Lanka dan pemerintah sedang mengusahakan segala kemungkinan untuk memastikan keselamatan mereka di negara itu.

Pemerintah Sri Lanka telah mengonfirmasi beberapa warga negara asing yang menjadi korban pengeboman, di antaranya; Amerika Serikat, India, Inggris, Cina, Jepang, Australia, Denmark dan Portugal.

Juru bicara kepolisian, Ruwan Gunasekaran mengatakan polisi menemukan 12 detonator yang tersebar di depot bus utama Kolombia dan beberapa jam kemudian menemukan 75 detonator lain di tempat pembuangan sampah di daerah yang sama pada Senin.

Namun, Gunasekara menolak mengatakan apakah ada kaitan dengan serangkaian bom yang menguncang gereja, hotel dan situs lainnya pada Minggu Paskah.

Seorang analis kejahatan forensik pemerintah Sri Lanka mengatakan, serangan yang hampir bersamaan di tiga gereja dan tiga hotel mewah di sekitar Kolombo pada Minggu Paskah dilakukan oleh tujuh pembom bunuh diri.

Welianga mengatakan, analisa terhadap bagian tubuh para penyerang yang dikumpulkan dari tempat kejadian menunjukkan bahwa serangan itu adalah aksi bom bunuh diri.

Welinga menambahkan dua orang terlibat dalam serangan di Hotel Shangri-la. Satu pembom masing-masing menyerang Hotel Cinnamon Grand dan Kingsbury, Kuil St. Anthony di Kolombo, Gereja St. Sebastian di kota Negombo dan Gereja Sion di Kota Batticaloa.

Jumlah korban tewas dalam serangkaian serangan di sejumlah gereja dan hotel mewah di Sri Lanka meningkat tajam menjadi 290 orang sementara korban luka-luka mencapai sekitar 500 orang, kata kepolisian, Senin.

Sebelumnya pada Minggu (21/4) malam, jumlah korban tewas tercatat sebanyak 207 orang.

Juru bicara kepolisian, Ruwan Gunasekera, menolak memberikan rincian soal jumlah korban tewas dan luka-luka dari masing-masing tiga gereja dan empat hotel, yang diserang pada Minggu.

Serangan Minggu menjadi kekerasan paling buruk yang dialami Sri Lanka sejak perang saudara penuh darah dan berakhir 10 tahun lalu di negara Asia Selatan itu.

Seorang narasumber di kalangan pemerintahan mengatakan Presiden Maithripala Sirisena, yang sedang berada di luar negeri ketika serangan pada Minggu terjadi, akan menggelar sidang Dewan Keamanan Nasional pada Senin pagi.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan menghadiri sidang tersebut, kata sang narasumber.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN BOM DI SRI LANKA atau tulisan lainnya dari Noor Alfian Choir

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Noor Alfian Choir
Editor: Yandri Daniel Damaledo