tirto.id -
Anggota Unit Jatanras Polrestabes Makassar meringkus empat pria yang terlibat dalam pencurian mesin ATM Bank Sulselbar. Pencurian mesin anjungan tunai mandiri itu terjadi saat kerusuhan di gedung DPRD Makassar, Jumat (29/8/2025).
Para pelaku ditangkap di kediaman mereka masing-masing, di beberapa lokasi di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025) dini hari. Mesin ATM yang sudah rusak ditemukan polisi dibuang di rawa sekitar lokasi wilayah Gowa.
"Benar, kami telah mengamankan empat pria yang diduga mencuri mesin ATM Bank Sulselbar saat kejadian lalu," ujar Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Nasrullah kepada wartawan, Sabtu (13/9).

Menurut Nasrullah, dari pengakuan para pelaku, uang di mesin ATM tersebut telah mereka bagikan. Pembagian uang ini dilakukan setelah mereka berhasil membobol mesin ATM.
"Sudah mereka ambil uangnya yang di dalam mesin ATM," kata Nasrullah.
Uang hasil pembobolan itu kemudian dibagikan kepada puluhan orang. Tiap pelaku dikabarkan mendapat jatah hingga belasan juta rupiah.
"Jadi masing-masing menerima pembagian uang dari dalam ATM kurang lebih Rp18 juta. Uang ini dibagikan ke puluhan orang," pungkas Nasrullah.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pengembangan untuk mencari pelaku lain yang terlibat dalam pencurian ATM.
Pihak Bank Sulselbar belum memberikan pernyataan terkait pencurian mesin ATM-nya. Informasi yang beredar, jumlah uang ATM yang dicuri sekitar Rp400 juta. Kondisi bilik ATM Bank Sulselbar rusak parah habis terbakar, dinding dan pintu kacanya hancur lebur.
Kasus pencurian mesin ATM ini terjadi bersamaan dengan pembakaran gedung kantor dan 67 unit mobil, serta belasan unit sepeda motor. Dalam Peristiwa ini juga menewaskan 3 orang yang berada di kantor DPRD, yakni Saiful Akbar (Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah), dua staf DPRD Makassar Akbar Basri, dan Sarinawati.
Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari MN Abdurrahman
tirto.id - Flash News
Kontributor: MN Abdurrahman
Penulis: MN Abdurrahman
Editor: Alfons Yoshio Hartanto
Penulis: MN Abdurrahman
Editor: Alfons Yoshio Hartanto
Masuk tirto.id


































