tirto.id - Polda Metro Jaya menelusuri asal senjata api (senpi) yang digunakan pelaku penembakan terhadap seorang anggota pertahanan sipil (Hansip) berinisial AS (42) di Cakung, Jakarta Timur. Senjata yang digunakan merupakan rakitan bukan pabrikan.
“Satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver warna silver beserta tiga peluru dan dua selongsong peluru,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto dalam konferensi pers, Senin (10/11/2025).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanudin, mengatakan tim penyidik tengah menelusuri asal-usul senjata api yang diperoleh kedua tersangka.
“Kami sedang mendalami sumber dari mana senpi tersebut diperoleh. Kami akan terus melakukan pengembangan dari jaringan ini,” ungkap Iman.
Tak dipungkiri, kata dia, senpi ini kemungkinan didapat dari jaringan peredaran senpi ilegal. Kendati demikian, belum diketahui apakah transaksi senpi tersebut dilakukan tersangka secara daring atau langsung.
Tersangka Pam Saputra dan Romaja alias Roma, angkat bicara mengenai perbuatannya. Mereka berbicara sambil menundukkan kepala.
Pam mengaku, sejak awal dirinya tidak berniat membunuh. Dia mengklaim, penembakan korban hingga meninggal dunia adalah bentuk ketidaksengajaan.
“Nggak sengaja,” ujar Pam.
Tak jauh berbeda, tersangka Roma mengaku, penembakan dilakukan lebih dari satu kali. Dia berdalih, penembakan korban hingga tewas adalah bentuk kekhilafan. Ia menyesal melakukan hal tersebut.
“Khilaf, dua kali nembak. (Uang hasil jual curian untuk) kebutuhan sehari-hari. Nyesel,” ucap Roma.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang
Masuk tirto.id


































