tirto.id - Polisi mulai menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa yang masih ada di depan gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) pukul 00.39 dini hari.
Sebelumnya, polisi telah memberikan peringatan agar massa membubarkan diri. Hingga peringatan ketiga, massa tak merespons, sehingga gas air mata ditembakkan.
Dari pantauan di lapangan, pembubaran paksa oleh sejumlah personel gabungan yang dipimpin Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan.
Setelah gas air mata ditembakkan, massa yang berada di Jalan Wahid Hasyim pun berhamburan.
Namun, massa ternyata belum bubar. Mereka masih bertahan di Jalan Wahid Hasyim, yang berada di belakang Gedung Bawaslu.
Sebelumnya, massa datang lagi ke gedung Bawaslu mulai Selasa (21/5/2019) pukul 21.30 WIB. Selanjutnya, polisi juga telah menangkap sejumlah pendemo dan kini diamankan di Mapolda Metro Jaya.
Harry mengatakan, akan menyisir ke kawasan Sarinah guna menyeterilkan jalanan dari pendemo yang datang lagi.
Upaya membubarkan paksa ini ditempuh polisi karena massa tak membubarkan diri.
Hingga saat ini polisi masih membubarkan massa dengan gas air mata yang ditembakkan berkali-kali ke arah massa.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali