tirto.id - Warganet digemparkan dengan beredarnya foto hasil tangkapan layar yang diperoleh dari fitur Google Street View di aplikasi Google Maps. Foto tersebut beredar pada Minggu (28/7/2019) melalui pesan berantai di WhatsApp.
Bayangan putih menyerupai pocong yang muncul di Google Map tersebut berlokasi di Kedungwaru Kidul dan diunggah oleh seorang kontributor dengan nama akun ARTBiZ360-JASAVR pada Desember 2017 dan bukan oleh kamera Street View resmi milik Google.
Hal tidak lazim semacam itu tidak hanya pertama kali terjadi di penampakan Street View Google Maps. Pada Agustus 2012 terunggah sebuah gambar seperti scene pembunuhan di situs tersebut, yang membuat polisi akhirnya mendatangi orang yang terekam dalam gambar.
BBC melaporkan, orang yang membuat adegan tersebut adalah Dan Thompson (56), pemilik Tomson Motor di Giles Street. Ia ternyata membuat adegan pembunuhan hanya untuk seru-seruan. Setahun kemudian, polisi mendatangi Thompson dan mendapati adegan tersebut hanyalah fiktif.
"Dengan sengaja kami melihat mobil Google di sedang lewat, tetapi mobil tersebut masih akan melintas [tepat di lokasi Thompson] harus melewati blok, sehingga saya punya waktu satu menit kembali ke garasi [dan mengajak orang] untuk menyeting adegan pembunuhan," kata Thompson.
Ditanya soal motif, ia mengaku hanya untuk bersenang-senang. Menurutnya, adegan settingan tersebut bakal lebih berkelas dibanding foto-foto pria yang memamerkan ke-gelandangan-nya di Google.
"Kami lupa tentang hal itu ketika polisi tiba setahun kemudian dan kami meminta maaf karena membuat polisi membuang-buang waktu [dengan mengunjungi kami]. Mereka mengganggap itu lucu," ujarnya.
Google Street View juga pernah menampilkan seorang pria berkepala kuda di jalan Hardgate, Aberdeen, Skotlandia pada 2010. Seorang pria berpakaian sweater berwarna ungu sengaja 'mengerjai' mobil kamera milik Google Street View dengan berdiri mengenakan topeng muka kuda di kepalanya.
Setelah beberapa saat Google memperbarui foto tersebut, Telegraph melaporkan. Selang kemudian, penampakan manusia berkepala kuda muncul lagi, kali ini dengan sweater hijau dan ditemani seorang gadis (berkepala manusia) dalam balutan seragam sekolah, kali ini di Hazlemere Road, di kota yang sama.
Foto ini viral di kalangan warganet, sampai-sampai ada YouTube channel dengan nama TheHumanHorse yang mengunggah sebuah video dan mengklaim diri sebagai Horse Boy.
"Aku kembali. Setelah nampak di Google Street View saya berpikir untuk mengunggah video untuk menunjukkan saya masih ada. Horse boy akan segera datang ke taman terdekatmu," ujarnya.
Google Street View diperoleh dengan dua cara, yaitu dokumentasi Google sendiri dan dari kontributor. Untuk mendokumentasikan gambar Street View, Google mengumpulkan gambar dengan kamera mobil yang berjalan-jalan di sepanjang lokasi di desa-desa dan kota-kota. Selama pengambilan gambar, Google mengkombinasikan sensor di mobil untuk mengukur GPS, kecepatan, dan arah.
Setelah itu, Google akan membuat gambar 360 derajat dengan foto-foto yang terkumpul. Setelah foto dianggap layak dan terlihat senyata mungkin, lokasi yang dimaksud akan memiliki panorama 3D.
Google juga menampilkan jadwal mobil mereka akan melintas di suatu daerah melalui lamannya. Berdasarkan pantauan Tirto, di Indonesia mobil Google akan kembali mengambil gambar untuk Street View pada bulan September di Pulau Jawa, meliputi kota Jakarta, Surabaya, Semarang, Tangerang, DepokBekasi, Bogor, MAlang, Batu, Kediri, dan beberapa kota lainnya.
Pada bulan yang sama, mobil Google akan mengunjungi Mataram (Lombok), Palembang, Pekanbaru, Medan, Bandarlampung, Jambi, Binjai, hingga Bukittinggi.
Bulan Oktober, pulau Sulawesi mendapat kunjungan di kota Makassar, Manado, Watampone, Palu, Gorontalo, dan Tomohon.
Bulan Desember pulau Bali akan dijelajahi, tepatnya Denpasar, Singaraja, dan Tabanan, juga Kalimantan, yaitu Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Balikpapan, Singkawang, dan Bontang.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra