Menuju konten utama

PKS Tunggu Keputusan Majelis Syuro untuk Gabung ke Prabowo

PKS menilai menjadi opisisi atau koalisi dalam pemerintah Prabowo-Gibran sama baiknya.

PKS Tunggu Keputusan Majelis Syuro untuk Gabung ke Prabowo
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (keempat kiri) dan cawapres Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu (keempat kanan), Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kedua kanan) dan jajaran petinggi PKS saat bertemu pascaputusan sengketa Pilpres oleh MK, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (23/4/2024). Dalam pertemuan tersebut pasangan Anies-Muhaimin menyampaikan terima kasih kepada PKS atas dukungan yang diberikan selama gelaran Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menuturkan, partainya akan menunggu keputusan rapat Majelis Syuro terkait apakah akan menjadi koalisi maupun oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang. Hal itu disampaikan Ahmad Syaikhu saat memberikan sambutan dalam acara Halal bi Halal DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu, (27/4/2024).

"Tentu ranah inilah yang nanti akan menjadi kebijakan yang akan diputuskan oleh musyawarah Majelis Syuro atau badan pekerja Majelis Syuro," kata Ahmad Syaikhu.

Syaikhu menuturkan posisi PKS ke depan akan bersama rakyat. Menurutnya, menjadi oposisi maupun koalisi sama baiknya.

"Maka dalam momentum yang baik inilah, kami mohon doa dari bapak dan ibu sekalian agar kami bisa terus konsisten istiqomah dalam berjuang membela rakyat," kata Ahmad.

Lebih lanjut, dia menjelaskan ada beberapa catatan dalam proses Pemilu lalu yang menurutnya perlu dievaluasi. Dia meminta seluruh pihak ikut ambil andil untuk bertanggung jawab menghadapi evaluasi demokrasi Indonesia.

"Merupakan tanggung jawab kita semua, untuk memperbaiki demokrasi ke depan," kata Syaikhu.

Sementara itu, PKS akan ingin fokus pada persiapan Pilkada serentak yang akan digelar pada November 2024. Dirinya akan membuka komunikasi dengan seluruh partai. Menurutnya konfigurasi koalisi dalam skala nasional tak sama dengan saat proses Pilkada.

Syaikhu menuturkan koalisi yang berseberangan dalam Pilpres dapat menjadi sekutu saat Pilkada berlangsung.

"Oleh karena itu, kami membuka diri dan terbuka untuk seluruh partai-partai yang ada untuk bisa berkolaborasi dan bersinergi di dalam Pilkada serentak," kata Syaikhu.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin