Menuju konten utama

Pidato di Sidang Umum PBB, Prabowo Bicara soal Giant Sea Wall

Prabowo mengatakan Indonesia membangun giant sea wall sepanjang 480 km sebagai mitigasi akibat dari perubahan iklim dan akan memakan waktu 20 tahun.

Pidato di Sidang Umum PBB, Prabowo Bicara soal Giant Sea Wall
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KITT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). Presiden Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap Deklarasi New York, yang menyebutkan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/app/nz

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menyinggung rencana pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).

Awalnya, Prabowo menyinggung permasalahan perubahan iklim dunia. Ia mengatakan, Indonesia ikut menjadi korban perubahan iklim saat ini.

"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kami menyampaikan, sebelum kalian, bahwa kami merasakan langsung konsekuensi langsung dari perubahan iklim," ungkap Prabowo saat berpidato di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).

Prabowo mengatakan, Indonesia mengalami langsung kenaikan permukaan air laut imbas dari perubahan iklim dunia. Ia mengatakan, air muka laut di Jakarta, ibu kota Indonesia saat ini, naik lima sentimeter tiap tahun. Prabowo lantas mengaku membangun giant sea wall sebagai upaya menangani kenaikan muka air laut.

"Peningkatan air laut di pesisir utara ibu kota adalah lima sentimeter setiap tahun. Dapat Anda bayangkan [peningkatan] dalam 10 tahun? Apa Anda bisa membayangkan dalam 20 tahun? Untuk ini, kami terpaksa membangun giant sea wall dengan panjang 480 kilomter," kata Prabowo.

Prabowo mengaku, pembangunan dinding laut itu akan memakan waktu berpuluh-puluh tahun. Namun, mantan Menhan RI ini mengaku Indonesia harus membangun agar tidak mengalami dampak lebih parah.

"Ini mungkin akan memakan waktu 20 tahun, tetapi kami tidak ada pilihan. Kami harus memulai sekarang," kata Prabowo.

Untuk diketahui, giant sea wall merupakan sub-program dari Program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Program itu merupaka salah satu program penanganan banjir di Indonesia.

Terkini, Prabowo membentuk badan baru dengan nama Badan Otorita Pengelolaan Pantai Utara Jawa atau Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura Jawa. Pembentukan ini dilakukan demi memuluskan pembangunan giant sea wall di pantai utara Jawa.

Baca juga artikel terkait GIANT SEA WALL atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher