Menuju konten utama

Pertimbangan Sebelum Menerapkan Diet Vegetarian Pada Bayi

Diet vegetarian pada bayi mengandung risiko dari kekurangan berat badan hingga kematian. 

Pertimbangan Sebelum Menerapkan Diet Vegetarian Pada Bayi
Ilustrasi baby vegan. iStockphoto/GettyImages

tirto.id - Awal Juli 2016, seorang bayi Italia berumur 14 bulan dilarikan ke sebuah rumah sakit di Milan. Dalam laporan yang dipublikasikan The Washington Post, bayi laki-laki itu dibawa oleh kakek-neneknya ke rumah sakit dalam kondisi berat badan yang tak jauh berbeda dengan bayi berusia tiga bulan.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bayi yang lahir pada Mei 2015 ini mengalami malnutrisi parah. Selain itu, ia pun harus menjalani operasi darurat akibat kondisi jantung bawaan yang diperparah dengan kadar kalsium yang rendah.

Kondisi tersebut diduga akibat orangtuanya memberikan diet vegan tanpa suplemen makanan. Karena kasus ini, staf rumah sakit melaporkan kasus ini ke layanan sosial dan membuat orangtua bayi tersebut kehilangan hak asuh.

“Ini bukan masalah memilih jenis nutrisi yang berbeda atau tidak lazim, dan kami tentu tidak ingin berdebat tentang manfaat keputusan tersebut. Namun sejak lahir, bayi seharusnya mendapat asupan, dalam hal ini kalsium dan zat besi,” kata Luca Bernardo, Direktur Pediatri RS tempat bayi itu dirawat.

Kasus kekurangan gizi pada bayi karena diet vegan tak hanya dialami oleh bayi 14 bulan itu. Pada bulan Juni, seorang anak perempuan berumur 2 tahun dibawa ke rumah sakit di Genoa dan mengharuskan dia dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Dari hasil penyelidikan, bayi tersebut menderita kekurangan vitamin dan kadar hemoglobin yang rendah.

Sedangkan di Amerika Serikat, sepasang vegan dijatuhi hukuman karena dianggap lalai dan mengakibatkan kematian bayi mereka yang baru berusia 6 minggu. Bayi ini meninggal karena hanya diberi makanan berupa susu kedelai dan jus apel. Ketika meninggal karena kelaparan, bayi ini hanya punya berat 1,5 kilogram.

Lalu di Prancis, kasus serupa juga terjadi ketika bayi berusia 11 bulan harus meninggal karena kekurangan gizi. Penyebabya, sang ibu diduga tidak memberikan asupan makanan lain selain ASI. Bayi ini kekurangan vitamin A dan B12, dan ketika meninggal hanya punya berat 5,4 kilogram --jauh di bawah rata-rata bayi berusia sama di Prancis, yakni sekitar 7,5 kilogram.

Perdebatan tentang Bayi Vegetarian

Saat ini, gaya hidup vegetarian semakin populer. BBC melaporkan sebuah studi yang dilakukan oleh The Vegan Society pada 2016 yang mencatat bahwa ada 542 ribu penduduk di Britania Raya yang mengikuti pola makan vegan dan tidak pernah mengonsumsi produk hewani, seperti daging, ikan, susu, keju, telur, dan madu.

Ada beragam alasan orang memilih mengikuti diet vegan, misalnya kesehatan, kontrol berat badan, menjaga populasi hewan, lingkungan, kekhawatiran terhadap antibiotik, dan gaya hidup.

Makin populernya diet vegan pada orang dewasa, sayangnya juga beberapa kali dipaksakan pada bayi. Shirley Hinde dan Ruth Fairchild, dua orang dosen senior di Cardiff Metropolitan University dalam artikel di The Conversation berpendapat bahwa memastikan bayi vegetarian ataupun vegan mendapatkan nutrisi yang tepat adalah sebuah tantangan. Bahkan di negara maju, sebagian besar anak-anak tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup.

Padahal kita tahu, bayi membutuhkan banyak nutrisi untuk pertumbuhan. Hinde dan Fairchild mengatakan bahwa bayi mungkin akan bertambah tiga kali lipat pada 12 bulan pertama. Bagi bayi, kebutuhan gizi diperlukan untuk kulit, tulang, darah, serta jaringan organ untuk berbaring.

Tak hanya itu, mereka juga butuh keseimbangan nutrisi untuk pertumbuhan. Jika orang dewasa menggunakan diet vegetarian atau vegan untuk mengurangi lemak, kita tidak bisa menerapkan pola vegetarian serupa kepada bayi baru lahir atau anak di bawah dua tahun.

Beberapa ahli pola makan vegetarian bagi anak-anak sempat mengemukakan pendapat mereka dalam Pertemuan Tahunan ke-50 European Society of Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN).

“Sulit untuk memastikan diet vegan yang sehat dan seimbang bagi bayi baru lahir, dan orangtua harus memahami konsekuensi serius dari kegagalan mengikuti saran mengenai suplemen makanan,” ujar Mary Fewtrell, ketua komite nutrisi ESPGHAN.

Fewtrell membeberkan bahwa risiko dari kesalahan memberikan pola makan vegetarian pada anak adalah kerusakan kognitif hingga kematian.

Pendapat serupa juga datang dari Myriam Van Winckel, seorang profesor di departemen pediatrik dan genetika medis di Universitas Ghent, Belgia. “Semakin terbatas makanan yang diberikan pada anak, semakin besar risiko defisiensi, dan angka tertinggi terjadi pada anak-anak dengan diet vegan,” katanya.

Tak hanya itu saja risiko yang bisa dialami oleh anak-anak vegan. Pada ibu vegan yang menyusui pun harus menyadari bahwa anak-anak mereka bisa mengalami defisiensi vitamin B-12 antara bulan kedua hingga dua belas karena kurangnya cadangan dalam tubuh saat lahir.

Ann Reed Mangels dan Virginia Messina dalam makalah “Considerations in Planning Vegans Diets: Infants” (PDF) melaporkan bahwa mayoritas bayi yang dilahirkan oleh ibu vegan memiliki bobot kelahiran yang lebih rendah dibandingkan dengan ibu non vegetarian.

Diet Vegetarian Sehat untuk Bayi

Bagi orangtua yang memaksakan pola hidup vegetarian pada bayi, kuncinya adalah pengetahuan yang baik terkait nutrisi. Dalam buku New Vegetarian Baby (1998), Sharon K. Yntema dan Christine H. Beard mengungkapkan kebutuhan energi pada anak usia dini.

Hayi berusia 0 sampai 6 bulan membutuhkan energi 650 kkal per hari; 6 sampai 12 bulan membutuhkan energi 850 kkal per hari; dan pada usia 1 sampai 3 tahun membutuhkan energi 1.300 kkal per hari.

Untuk mendapatkan energi, ada 3 jenis nutrisi yang diperlukan, yakni: karbohidrat, protein, dan lemak.

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Pada bayi dan anak-anak, mereka membutuhkan energi dua hingga tiga kali lebih banyak per unit berat badan dibandingkan orang dewasa. Umumnya, kita mengetahui sumber karbohidrat berasal dari biji-bijian, polong-polongan, buah-buahan, sayuran berpati, dan produk susu.

Infografik Vegan Baby

Infografik Vegan Baby

Pada bayi dan anak-anak, gula dan pati memasok kalori yang dibutuhkan oleh tubuh mereka, sedangkan serat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi pencernaan.

Namun perlu diingat, terlalu banyak serat dalam makanan anak justru menimbulkan masalah, khususnya di tahun pertama. sebab terlalu banyak serat justru membuat lebih cepat kenyang, sehingga mereka akan lebih cepat berhenti makan sebelum kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Sebenarnya, tak sulit untuk memenuhi kebutuhan protein para bayi vegetarian, sebab di banyak negara maju sumber protein yang utama justru didapatkan dari bahan pangan nabati.

Dulu, banyak orang berdebat tentang kelengkapan asam amino yang terkandung dalam bahan pangan nabati. Namun sekarang, perdebatan tersebut telah terpatahkan. Kecukupan protein dalam tubuh tidak hanya dinilai dari profil asam amino pada makanan, tetapi juga faktor yang mempengaruhi protein, seperti penyerapan serat, tanin, dan fitat.

Profesor Nutrisi dan Dietetik dari University of Newcastle, Clare Collins dalam artikelnya di The Conversationmenjelaskan bahwa orangtua bayi vegetarian perlu cermat dalam memilih sumber dan takaran lemak nabati.

Collins menyarankan agar banyak memberikan makanan yang kaya akan lemak omega-3, seperti minyak biji rami, kenari, dan minyak zaitun. Selain itu, ia pun meminta kepada orangtua untuk menghindari memberikan anak makanan yang kaya akan lemak omega-6 seperti margarin, minyak bunga matahari, minyak kelapa, dan minyak sawit. Collins mengatakan bahwa lemak omega-6 akan bersaing dengan lemak omega-3 dalam proses metabolisme tubuh.

Salah satu kandungan gizi yang harus diperhatikan pada bayi vegetarian adalah asupan vitamin B12. Untuk memenuhinya, berilah buah hati anda suplemen vitamin B12 yang bermanfaat dalam proses pembuatan sel darah merah dan pembuatan myelin yang bertugas melindungi saraf untuk beberapa neurotransmitter yang membantu fungsi otak, dan untuk membuat DNA.

Yang terpenting, jika Anda ingin benar-benar menerapkan pola diet vegetarian pada bayi Anda, pergilah ke ahli gizi untuk berkonsultasi.

Baca juga artikel terkait VEGAN atau tulisan lainnya dari Widia Primastika

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Widia Primastika
Editor: Nuran Wibisono