tirto.id - PT Pertamina masih menunggu realisasi investasi dari perusahaan Arab Saudi untuk membangun proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, akan tetap membangun kilang dengan atau tanpa mitranya dari Arab Saudi yaitu, Saudi Aramco.
"Kalau tidak ada kesepakatan juga kita akan lakukan secara mandiri. Kita jalan dulu bangun proyek ini baru cari partner," kata dia saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IIV DPR RI, Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Nicke juga mengatakan, realisasi kerja sama ini masih menunggu valuasi aset. Jika sampai tenggat perjanjian pada 30 Juni 2019 dengan Saudi Aramco belum terealisasi, maka Pertamina akan mengembangkan proyek pembangunan Kilang Cilacap secara mandiri.
"Perlu ada valuasi lagi. Belum ada kesepakatan. Kita menunggu kontrak berakhir nanti 30 Juni," kata dia.
Kilang Cilacap perlu dikembangkan, karena sudah bisa memproduksi BBM dengan standar Euro 4. Diketahui, salah satu produk Euro 4 yakni Pertamax Turbo.
"Bahkan Kilang Cilacap sudah bisa memproduksi Euro 4. Saat ini semuanya sudah berjalan sesuai target. Hal yang perlu kita lakukan adalah menambah sistem," ujar dia.
Diketahui, Saudi Aramco yang merupakan BUMN Perminyakan Arab Saudi sudah lama mengincar proyek RDMP Kilang Cilacap.
Kerja sama keduanya sudah dibicarakan sejak 2015. Saudi Aramco tertarik untuk menginvestasikan dana senilai 6 miliar dolar AS di Kilang Cilacap.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali