tirto.id - PT Pertamina (Persero) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 8 miliar dolar AS untuk pengembangan proyek kilang minyak pada tahun 2020.
Direktur Keuangan Pertamina Pahala Nugraha Mansury mengatakan, tahap konstruksi pengembangan kilang tersebut bakal dimulai pada semester I tahun depan.
"Kita perkirakan capex mencapai 8 miliar dolar atau bahkan lebih. 2019 [capex Pertamina] sekitar 4,3 dolar AS sampai 4,4 miliar dolar AS," kata Pahala di kantor pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).
Nilai Capex yang disiapkan Pertamina, lanjut dia, juga sudah termasuk belanja modal PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Anak usaha Pertamina di bidang migas itu berencana mengerek belanja modal pada 2020 dengan sederet rencana investasi infrastruktur perseroan, baik di induk usaha maupun entitas anak.
Tak main-main, capex yang disiapkan pada 2020 naik 211,94 persen dari target tahun ini.
Adapun Pertamina, sebagai induk holding migas, menggunakan capex dalam rangka transisi Blok Rokan, seperti pembangunan pipa atau pengeboran.
Capex Pertamina sendiri diperkirakan mencapai 4,3 miliar dolar AS, atau sebesar 40 persen dari total anggaran yang disiapkan.
"Kami menerbitkan surat utang global (global bond) senilai 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp21 triliun (kurs Rp14.000). Penerbitan surat utang tersebut dilakukan pada 30 Juli 2019 lalu," imbuhnya.
Penerbitan global bond pada akhir bulan Juli juga dirasa tepat dengan kondisi pasar. Tahun lalu konsentrasi belanja modal Pertamina diarahkan untuk alih kelola Blok Rokan.
"Tahun lalu memang kami fokus ke Blok Rokan, tahun ini meski tanpa Rokan, namun dengan pengembangan proyek kilang yang udah masuk ke tahap konstruksi pada semester I/2020, kami lakukan persiapan," jelasnya.
Langkah itu antara lain disiapkan dengan menerbitkan surat utang (global bond) senilai 1,5 miliar dolar yang terdiri dari dua seri, yakni Seri A yang berjangka waktu 10 tahun dan Seri B bertenor 30 tahun, dan nilai masing-masing obligasi 750 juta dolar AS.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dhita Koesno