Menuju konten utama

Pertamina-Iran Kembangkan Ladang Minyak Raksasa

Pertamina bekerja sama dengan salah satu BUMN Iran, National Iranian Oil Company, untuk mengembangkan ladang minyak raksasa. Sebelumnya, masih bersama Iran, Pertamina juga telah menyepakati kerja sama pasokan elpiji.

Pertamina-Iran Kembangkan Ladang Minyak Raksasa
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (tengah). (Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay)

tirto.id - PT Pertamina (Persero) dan BUMN migas Iran, National Iranian Oil Company (NIOC) mengesahkan nota kesepahaman perihal studi pendahuluan pengembangan dua ladang minyak raksasa di negara Timur Tengah tersebut.

“Kedua lapangan minyak raksasa di Iran itu adalah Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan-Asmari),” ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (8/8/2016).

Kedua ladang yang berlokasi di daratan (on shore) Iran itu diperkirakan memiliki cadangan lebih dari lima miliar barel.

Penandatanganan dilakukan Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC Ali Kardor yang disaksikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Islam Iran merangkap Republik Turkmenistan Octavino Alimudin di Teheran, Iran, Senin.

Berdasarkan nota kesepahaman itu, Pertamina memiliki waktu enam bulan untuk melakukan studi dan selanjutnya menyampaikan preliminary" proposal pengembangan kedua lapangan tersebut.

Dalam upaya penyiapan proposal tersebut, NIOC akan membuka informasi dan bekerja sama dengan tim Pertamina dalam bentuk joint working group.

Pertamina berharap agar setelah nota kesepahaman, kerja sama Pertamina dan NIOC bisa terealisasi dalam bentuk lebih konkret berupa kesepakatan kontrak untuk kedua lapangan tersebut.

Saat ini, Iran mempersiapkan Iranian Petroleum Contract yang akan menandai babak baru industri migas di negara tersebut.

"Iran merupakan salah satu prioritas Pertamina. Kami serius melakukan investasi hulu yang akan mendukung Iran dalam meningkatan produksinya, di sisi lain langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional," kata Dwi.

Selain bisnis hulu, Pertamina sebelumnya telah menyepakati kerja sama pasokan elpiji.

Rencananya, pengapalan perdana elpiji dari Iran ke Indonesia akan dilakukan pada September 2016.

"Tentu masih banyak peluang mengembangkan kerja sama kedua perusahaan seperti pengadaan minyak mentah dan kondensat, pengelolaan kilang LNG, petrokimia, pengeboran, dan oil services," ujar Dwi.

Baca juga artikel terkait PT PERTAMINA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari