Menuju konten utama

Pertamina dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Kehati di Jakabaring

Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel membangun Taman Rawa pertama di Indonesia.

Pertamina dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Kehati di Jakabaring
Groundbreaking PT Kilang Pertamina Internasional bersama Pemprov Sumatera Selatan wujud komitmen mendukung pembangunan tempat Taman Keanekaragaman Hayati di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center Palembang. (FOTO/Pertamina)

tirto.id - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumatera Selatan. Komitmen tersebut diwujudkan dalam dukungan dalam pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) di Sumatera Selatan.

Groundbreaking pembangunan Taman Kehati di kawasan Jakabaring, Palembang, tersebut telah dilakukan KPI Plaju bersama Pemprov Sumsel pada Selasa (2/7/2024). PJ Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menyebut bahwa revegetasi taman dalam keanekaragaman hayati sudah lama diidam-idamkan.

“Pembangunan taman ini dimulai dari revegetasi dan nanti bukan hanya untuk tujuan pariwisata, tapi lebih mengarah kepada tujuan penjagaan lingkungan, serta agenda pelestarian keanekaragaman hayati, ini merupakan langkah yang sangat baik,” kata Elen Setiadi.

Elen sangat mengapresiasi keterlibatan dan dukungan Kilang Pertamina Plaju yang turut mendukung penuh rencana revegetasi taman keanekaragaman hayati yang rencananya akan memiliki luas 5 hektare di kawasan Jakabaring Sport Center (JSC) itu.

“Terima kasih Pertamina telah mau bersama-sama membangun Sumsel, saya kira banyak sekali yang bisa kita canangkan,” tuturnya.

Sementara itu, General Manager PT Kilang Pertamina internasional Refinery Unit III Plaju, Yulianto Triwibowo mengatakan bahwa Kilang Pertamina Plaju akan terus bersinergi bersama stakeholder terkait dalam mewujudkan tujuan lingkungan yang berkelanjutan

“Kami merasa sinergi itu sangat penting dalam menciptakan upaya kolektif guna mencapai tujuan kita bersama yakni mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan, oleh sebab itu kedepannya sinergi bersama stakeholder akan terus kita gaungkan sebagai komitmen Kilang Pertamina Plaju mendukung tujuan keberlanjutan,” katanya.

Pertamina, tambah Yulianto, juga mempunyai target untuk menekan emisi dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Sehingga, pembangunan taman ini sejalan dengan misi Pertamina.

“Secara entitas bisnis, kami juga melakukan penanaman pohon di lingkungan dalam kilang dan sekitarnya,” lanjutnya.

Kilang Pertamina Plaju, kata Yulianto, juga fokus pada beberapa program pelestarian keanekaragaman hayati serupa, di antaranya Riset & Konservasi ikan Belida (Chitala Lopis) yang hingga saat ini telah dikonservasi sebanyak 154 ekor, penangkaran rusa sebanyak 33 ekor dengan 32 ekor rusa totol dan seekor rusa sambar, konservasi gajah Sumatera yang berjumlah 28 ekor gajah serta penanaman 4.663 pohon dari 104 spesies yang ada guna mendukung program penghijauan pada wilayah Komplek Pertamina.

Taman Rawa Pertama di Indonesia dengan 30 Spesies Pohon Terancam Punah

Taman rawa di Jakabaring Sport Center (JSC) nantinya akan ditanam total 55 spesies pohon langka, terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, dan 25 spesies tanaman pendukung.

Beberapa tanaman sudah terancam punah dengan status rawan, kritis, genting, dan rendah perhatian, misalnya pohon Geronggang (Cratoxylum Arborescens), Meranti (Shorea), Tembesu (Fragea Fragrans), Belangeran (Shorea Balangeran), dan Ramin (Gonystylus Bancanus).

Taman tersebut merupakan tempat konservasi flora langka berbasis tanah rawa di sekitar kompleks Jakabaring Sport Center Palembang sehingga menjadikannya sebagai taman Rawa untuk pelestarian keanekaragaman hayati pertama di Indonesia.

Taman Kehati adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ.

Taman ini bertujuan untuk penyelamatan berbagai spesies tumbuhan asli/lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya. Adapun di taman ini nantinya akan terbagi menjadi 87% Area Hijau, 3% Area rendaman, dan 10% infrastruktur.

Pembangunan taman ini sudah cukup lama direncanakan, mempertimbangkan bahwa saat ini Sumsel belum memiliki Taman Kehati secara khusus.

Padahal, pembangunan taman ini dimandatkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati, dan telah dipertegas Pemprov Sumsel melalui SK Gubernur No. 418/KPTS/DLHP/2021 Tentang Tapak Kawasan Taman Kehati.

Taman Kehati di Sumatera Selatan ini juga akan menjadi taman pertama di Indonesia yang berada di lahan rawa.

Akan Meluas Hingga 20 Hektare

Metode penanaman di Taman Kehati di Jakabaring Sport Center (JSC) dilakukan dengan sistem gundukan yang menyesuaikan dengan tinggi genangan dan pasang surut genangan. Spesies pohon ditanam dengan tetap menggunakan pupuk, dan untuk tahap awal, pupuk berasal dari kompos blok yang bahan bahannya dari alami sehingga aman bagi lingkungan.

Untuk sistem pengelolaan dan perawatan akan dikelola secara multi pihak terutama Pertamina, DLHP, dan pengelola JSC sampai dengan masa kerja sama 5 tahun, dan akan dilembagakan dengan SK dari Pj Gubernur. Jika prospeknya bagus, lahan pengembangan ini akan diperluas hingga total 20 hektare.

Lokasi ini ditetapkan terutama karena bukan tanah kawasan yang dilindungi. Ditambah, lokasi rawa menjadi tantangan tersendiri untuk dikelola dan merupakan Taman Keanekaragaman Hayati pertama di Indonesia di lokasi rawa yang pembangunannya dari nol (tidak ada tanaman sebelumnya).

Kedepannya, diharapkan taman kehati ini bisa jadi wahana pelestarian sumberdaya alam hayati, konservasi hayati, tempat kegiatan penelitian serta rekreasi.

Tanaman pada umumnya berumur 4-5 tahun sudah mampu beradaptasi dan tumbuh sendiri, namun dukungan pemeliharaan tanaman masih tetap diperlukan, dengan intensitas yang semakin berkurang seiring dengan semakin bertambahnya umur tanaman.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, dengan groundbreaking pembangunan taman ini, Kilang Pertamina Plaju turut mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 15 yakni melindungi, meresrotasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, serta mengelola hutan secara lestari.

"Pertamina Group berupaya mewujudkan komitmennya sebagai perusahaan berkelanjutan, dalam hal ini menjaga kelestarian alam. Kami berharap upaya-upaya seperti ini dapat menjaga alam hingga di masa depan, sekaligus memitigasi perubahan iklim," jelasnya.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis