Menuju konten utama

Persiapan Menjadi Ayah: Cuti Kerja Hingga Diskusi Cara Asuh Bayi

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang ayah?

Persiapan Menjadi Ayah: Cuti Kerja Hingga Diskusi Cara Asuh Bayi
Ilustrasi Ayah Menggendong bayi. foto/istockphoto

tirto.id - Menjadi seorang ayah perlu persiapan matang. Karena beberapa aspek kehidupan akan berubah ketika anak pertama hadir di tengah keluarga kecil Anda. Mulai dari tanggung jawab kepada anak, hubungan dengan istri, jam tidur, hobi, serta pekerjaan dan finansial akan terpengaruh dengan status baru. Jadi sudah semestinya calon ayah harus siap secara finansial maupun mental.

Dilansir dari laman Pregnancy birth and baby, tak hanya calon ibu yang berisiko mengalami depresi usai persalinan, pria pun mengalaminya. Satu dari 10 calon ayah mengalami depresi selama kehamilan istri dan setelah kelahiran.

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang ayah?

Sembari menunggu kelahiran buah hati, sudah semestinya di bulan-bulan terakhir masa kelahirannya calon ayah segera mempersiapkan dirinya. Berikut beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh calon ayah.

Perbanyak membaca dan riset

Dilansir dari laman Health Line, langkah pertama yang harus dilakukan adalah riset. Mulailah membaca buku dan artikel mengenai kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi. Ingat bahwa merawat bayi bukan hanya tugas istri. Kerjasama yang baik akan menentukan keharmonisan keluarga. Banyak buku dan artikel yang menulis seputar kehamilan dan persalinan. Karena, ayah juga akan ikut andil mengganti popok bayi dan menggendongnya.

Menjaga kesehatan

Pertimbangkan dan atur gaya hidup kembali jika calon ayah adalah perokok aktif. Kandungan rokok sangat berisiko terhadap janin dan juga bayi.

Selain itu, penting bagi calon ayah untuk memeriksakan kondisi fisik ke dokter karena setelah kelahiran perlu energi ekstra. Kekebalan tubuh sangat diperlukan, jangan lupa makan makanan sehat kaya nutrisi dan serat.

Diskusikan soal pengasuhan anak

Diskusikan mengenai pola asuh yang akan diterapkan kepada anak. Mulai dari menyusui, pekerjaan antara ibu dan ayah, penitipan anak dan lain-lain. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan orang tua, setidaknya mereka sudah memiliki pengalaman mengasuh anak.

Membuat grup WhatsApp atau aktif di grup Bapak-Bapak

Mencari teman dan membuat grup bersama calon ayah yang lain akan memberi pengetahuan baru yang mungkin belum diketahui calon ayah. Selain diskusi, calon ayah bisa saling bersimpati dan cerita mengenai kendala-kendala yang tak terduga.

Membuat janji untuk pemeriksaan kehamilan

Penting bagi calon ayah terlibat di setiap pemeriksaan seorang istri tiap bulan. Selain mengetahui kondisi janin dan kesehatan istri, calon ayah juga bisa bertanya dan berdiskusi dengan dokter. Penting membuat jadwal yang disesuaikan dengan jam kerja agar tidak bertabrakan.

Saling terbuka dengan istri soal kebutuhan seks

Kehamilan istri tentu saja akan mengubah aktivitas seksual. Mungkin salah satu di antara istri atau suami mengharapkan hubungan yang lebih intim. Ini saatnya saling terbuka. Karena, perlu pemulihan fisik seorang istri usai persalinan setidaknya 6 minggu untuk siap berhubungan seks kembali.

Selesaikan pekerjaan rumah

Dilansir dari laman The Manual, ayah perlu menyelesaikan pekerjaan rumah yang sebelumnya sempat tertunda. Pastikan pagar rumah bisa terkunci dengan aman, pastikan tidak ada genteng yang bocor. Gunakan waktu sebaik-baiknya sebelum kelahiran buah hati. Karena setelah kelahirannya, waktu ayah akan sangat padat. Bahkan waktu tidur juga akan berantakan.

Membuat rencana kerja

Jika anda bekerja di sebuah perusahaan, pastikan berapa lama waktu yang diberikan untuk mengambil cuti. Sebaiknya selesaikan projek-projek besar beberapa minggu sebelum kelahiran buah hati.

Membuat anggaran

Tidak hanya anggaran untuk persalinan istri, perawatan bayi juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Mulai dari popok bayi, hingga skincare untuk bayi. Jangan lupa istri juga perlu perawatan untuk tubuhnya pasca persalinan. Mulailah untuk menabung untuk anggaran tak terduga.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Yulaika Ramadhani