Menuju konten utama

Periksa Fakta Video Pengeroyokan Polisi terhadap Mahasiswa di Medan

Kesimpulan kami: video yang merekam pengeroyokan oleh polisi berseragam anti huru-hara terjadi di DPRD Sumut.

Periksa Fakta Video Pengeroyokan Polisi terhadap Mahasiswa di Medan
Header Periksa Fakta. tirto.id/Quita

tirto.id - Pada 23-24 September 2019, mahasiswa dari berbagai universitas dan masyarakat sipil berdemonstrasi mendesak tujuh tuntutan agenda 'reformasi dikorupsi'. Ketujuh tuntutan itu, selain menolak regulasi bermasalah seperti RUKHP dan revisi UU KPK, termasuk mengusut pertanggungjawaban kaum oligarki perusak lingkungan, mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, dan menghentikan penangkapan aktivis.

Aksi itu digelar di berbagai daerah, dari Jakarta, Bandung, hingga Yogyakarta. Di tengah riuh aksi itu, tersebar video di media sosial, salah satunya di Instagram, yang menggambarkan seorang mahasiswa dikeroyok oleh polisi berseragam lengkap di areal parkir sebuah bangunan. Video berdurasi 60 detik itu diunggah oleh sebuah akun pada 24 September 2019 (arsip).

Benarkah pengeroyokan itu terkait demonstrasi tujuh tuntutan agenda 'reformasi dikorupsi'?

Kekerasan Aparat Polisi Terhadap Mahasiswa

Screenshot kekerasan Aparat polisi terhadap mahasiswa. instagram/Satriasanra

Kronologi Demonstrasi

Berdasarkan penelusuran pemberitaan, kekerasan oleh polisi itu berlangsung di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa pekan ini (24/9). Semula mahasiswa berkumpul Lapangan Merdeka Medan, lalu berjalan menuju gedung DPRD Sumatera Utara.

Polisi setempat mengawal ketat. Arus lalu lintas dialihkan. Pada satu situasi, demonstran merusak kawat berduri di depan gedung parlemen. Terjadi lemparan botol dan kayu ke barisan polisi. Demonstran lain berusaha menerobos gedung. Kericuhan pecah. Kompas TV menyiarkan TNI diturunkan untuk meredam kericuhan itu.

Selama ricuh itulah pengeroyokan terhadap mahasiswa berjas hijau terjadi. Pelakunya adalah polisi-polisi berpakaian anti huru-hara.

Menilik video yang beredar di media sosial, fasad gedung dalam video persis sama dengan fasad gedung DPRD Sumatera Utara.

Penelusuran Google Maps menunjukkan lokasi pengeroyokan ditaksir di sisi selatan gedung parlemen bersebelahan gedung Bank Mandiri di Jalan Imam Bonjol.

Unggahan video oleh @tenttacles pada 25 September 2019 pukul 1.02 memperlihatkan pria berbaju kotak-kotak turut diamankan petugas berpakaian hitam ke dalam gedung, beberapa saat setelah pengeroyokan itu (arsip).

Video Berbeda

Akun Twitter @atikaartg dalam cuitan pada 24 September 2019 9.32 menyebut mahasiswa dengan jas almamater hijau di video pengeroyokan itu sepupunya (arsip). Ia juga berkata video itu benar terjadi pada saat itu.

Namun, sejumlah warganet menyangsikan kebenaran video tersebut. Akun @agusfarkh menautkan video dan meminta si pengunggah "tidak memperkeruh suasana" dengan menyebar info yang tidak valid (arsip).

Penelusuran kami: video yang ditautkan akun @agusfarkh di kolom balasan adalah video korban pemukulan oleh aparat keamanan pada aksi demo mahasiswa setahun lalu. Salah satunya video berjudul "Kronologis Aksi Damai Mahasiswa Sumut dipukuli Aparat Kepolisian" yang diunggah oleh akun YouTube 'Viral Kita' pada 20 September 2018.

Sebelum demo kali ini, demonstrasi di depan gedung DPRD Sumatera Utara terjadi dua kali pada tahun lalu: 21 Mei dan 20 September 2018. Pada 20 September 2018 terjadi bentrokan antara dua kelompok massa.

Bentrokan antara kelompok mengatasnamakan "Masyarakat Cinta NKRI" dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Medan itu mengakibatkan para mahasiswa terluka hingga harus dirawat secara serius.

Masih Diselidiki Polisi

Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto kepada Tirto berkata sudah mengamankan anggotanya yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap demonstran itu. Ia menyebut anggota polisi itu sudah ditangani oleh bagian Propam Polda.

Agus berkata seharusnya polisi mengedepankan upaya lunak dan upaya persuasif terlebih dulu dalam mengamankan demonstrasi. Namun, karena kondisi berubah ricuh, pengeroyokan terjadi, katanya kepada Tirto pada Rabu pekan ini (25/9).

Masih belum jelas asal universitas dari mahasiswa yang dikeroyok tersebut. Salah satu akun di media sosial yang Tirto temukan mengunggah video itu adalah akun @uinsu (arsip). Dalam keterangan di akun itu, tertera nama UIN Sumatera Utara atau Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Sebagai catatan, UIN Sumatera Utara memiliki warna jaket almamater hijau, warna jaket yang sama yang dikenakan oleh mahasiswa yang dikeroyok tersebut.

Kekerasan Aparat Polisi Terhadap Mahasiswa

Screenshot kekerasan Aparat polisi terhadap mahasiswa. instagram/Uinsu

Kesimpulan

Kesimpulan kami: Pengeroyokan sebagaimana rekaman video itu benar terjadi atas aksi demonstrasi di area Gedung DPRD Sumatera Utara pada Selasa pekan ini (24/9). Pengakuan Kapolda Sumut menguatkan kekerasan tersebut.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Hanif Gusman

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Hanif Gusman
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara