Menuju konten utama

Perbedaan Hikayat dan Cerpen dari Segi Kebahasaan & Pengertian

Berikut adalah penjelasan selengkapnya terkait pengertian hiyatat, cerpen, beserta perbedaannya.

Perbedaan Hikayat dan Cerpen dari Segi Kebahasaan & Pengertian
ilustrasi cerpen

tirto.id - Hikayat dan cerita pendek (cerpen) adalah dua jenis karya sastra yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Keduanya memiliki karakteristik tersendiri dan punya beberapa persamaan.

Di sisi lain, hikayat dan cerpen juga memiliki sejumlah perbedaan, termasuk dari segi bahasa yang digunakan.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya terkait pengertian hiyatat, cerpen, beserta perbedaannya.

Pengertian Hikayat

Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang di dalamnya berisi tentang kisah-kisah masa lampau. Hikayat juga diartikan sebagai cerita rakyat atau cerita Melayu klasik karena biasanya menggunakan bahasa Melayu sesuai dengan zamannya.

Sebagai sebuah karya sastra, hikayat biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Anonim
Tidak diketahui siapa pencerita atau pengarangnya karena biasanya disampaikan secara lisan dan dipercaya sebagai kisah nyata.

  • Mengandung unsur kemustahilan dan kesaktian
Hikayat umumnya memiliki cerita yang tidak logis. Tokoh dalam ceritanya pun dikisahkan memiliki kesaktian atau kekuatan tertentu.

  • Istana sentris
Hikayat biasanya mengambil latar belakang kerajaan atau sebuah negeri yang dipimpin oleh raja.

  • Tradisional
Hikayat memiliki susunan atau cara pengungkapan yang klise karena isinya mempertahankan kebiasaan atau tradisi orang-orang zaman dulu.

Pengertian Cerita Pendek (Cerpen)

Cerpen adalah karya sastra modern berbentuk prosa pendek dan bercerita tentang tokoh tunggal yang mengalami situasi tertentu. Kalaupun ada beberapa tokoh di dalam cerpen, ceritanya lebih fokus pada tokoh utama yang kisahnya diceritakan secara mendetail.

Cerpen umumnya mengandung pesan tertentu dari si pengarang. Pesan ini bisa berupa kritikan, saran, atau nasihat yang diungkapkan secara eksplisit, baik di pertengahan maupun di akhir cerita.

Namun terkadang pengarang juga mengungkapkan pesannya secara implisit atau tidak langsung. Pembaca pun memahami pesan tersebut lewat jalan ceritanya atau melalui karakter tokoh saat menghadapi situasi di dalam cerita tersebut.

Karakteristik cerpen antara lain:

  • Jumlah katanya terbatas/ pendek
Sesuai namanya, cerita pendek memiliki jumlah kata yang terbatas dan biasanya kurang dari 10.000 kata. Karena itu cerpen sering dibaca sampai habis hanya dalam sekali duduk.

  • Ceritanya beragam dan diambil dari kejadian sehari-hari
Tidak seperti hikayat yang istana sentris, cerpen memiliki cerita dan latar yang lebih bervariasi, namun akrab dengan pembaca karena biasanya diambil dari kejadian sehari-hari. Cerpen bisa bercerita tentang anak sekolah, rumah tangga, kejadian di kantor, atau hal lainnya.

  • Fokus pada satu masalah/ kejadian
Isi cerpen selalu berkisah tentang seorang tokoh yang menghadapi suatu masalah tertentu dan bagaimana ia menyelesaikannya.

  • Dimensi ruang dan waktu yang terbatas
Cerpen umumnya hanya fokus pada satu peristiwa tunggal sehingga ruang dan waktu yang diceritakannya pun terbatas.

  • Penokohan yang sederhana
Watak atau karakter tokoh dalam cerpen tidak digali secara mendalam dan hanya diceritakan secara singkat/ sederhana.

Perbedaan Cerpen dan Hikayat dari Segi Bahasa

Ada beberapa persamaan antara hikayat dan cerpen. Sebagai sebuah karya sastra, keduanya sama-sama menggunakan majas dan konjungsi, tapi tetap ada perbedaan dalam penggunaannya.

Tak hanya itu, hikayat dan cerpen juga punya perbedaan dari bahasa yang dipakai. Berdasarkan modul Bahasa Indonesia Kemdikbud, berikut perbedaannya dari segi bahasanya:

1. Bahasa yang digunakan

  • Hikayat
Menggunakan bahasa Melayu klasik dan biasanya memakai kata arkais. Kata arkais adalah kata-kata yang dianggap kuno atau jarang digunakan di masa sekarang.

  • Cerpen
Biasanya menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh banyak orang.

2. Penggunaan majas

Majas berfungsi untuk membuat cerita menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Majas yang sering digunakan dalam hikayat maupun cerpen adalah majas antonomasia, metafora, hiperbola, dan majas simile/ perbandingan.

Perbedaannya:

  • Hikayat
Penggunaan majas pada hikayat biasanya lebih ditekankan untuk menggambarkan karakter tokoh.

  • Cerpen
Majas digunakan untuk menggambarkan hal yang lebih luas dan tidak terbatas pada tokoh saja.

3. Penggunaan konjungsi

Hikayat dan cerpen sama-sama menggunakan konjungsi untuk menyatakan urutan waktu suatu kejadian.

Perbedaannya:

  • Hikayat
Hikayat biasanya menggunakan konjungsi dengan kata arkais atau kata yang sudah tidak lazim digunakan di masa sekarang, contohnya hatta dan syahdan.

  • Cerpen
Cerpen menggunakan konjungsi yang lebih populer dan mudah dipahami oleh pembaca di zaman modern, contoh: ketika, lalu, kemudian.

Baca juga artikel terkait CERPEN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani