Menuju konten utama

Penyebab Shinzo Abe Mundur dari Perdana Menteri Jepang

Shinzo Abe mundur dari kursi Perdana Menteri Jepang karena alasan kesehatan.

Penyebab Shinzo Abe Mundur dari Perdana Menteri Jepang
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/

tirto.id - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk mundur dari jabatannya karena masalah kondisi kesehatannya. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers, Jumat (28/8/2020).

Ia menyampaikan bahwa kondisi kesehatannya mulai menurun sejak sekitar pertengahan Juli. Perdana Menteri Jepang itu juga mengatakan bahwa dia tidak ingin masalah kondisi kesehatannya nantinya akan mengakibatkan suatu kesalahan dalam membuat keputusan-keputusan kebijakan penting.

Sebelumnya, media lokal Jepang pada Selasa (25/8/2020) menggambarkan bahwa PM Abe berencana mengadakan konferensi pers, paling cepat pekan ini, untuk menyampaikan keterangan soal kondisi kesehatannya setelah kunjungannya ke rumah sakit baru-baru ini memicu kekhawatiran publik.

Abe pada Senin (24/8/2020) mengunjungi rumah sakit di Tokyo untuk kedua kalinya dalam beberapa hari dan mengatakan bahwa dia telah menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pekan lalu serta menjalani pemeriksaan tambahan.

Setelah kunjungan ke rumah sakit, PM Abe mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin berbicara lagi nanti tentang pemeriksaan medisnya.

Stasiun penyiaran TV Tokyo, yang mengutip sumber pemerintah, pada Selasa melaporkan bahwa konferensi pers kemungkinan diadakan paling cepat pekan ini untuk memberikan informasi terbaru tentang kesehatan Abe, serta langkah-langkah pemeriksaan tambahan untuk COVID-19.

Abe, yang menjabat pada tahun 2012 menjadi pemimpin terlama di Jepang. Awalnya Abe akan berhenti menjabat pada bulan September 2021.

Abe meninggalkan jabatannya tanpa penerus yang jelas dan dengan negara dalam krisis karena menghadapi goncangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Baca juga artikel terkait SHINZO ABE atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH