Menuju konten utama

14 Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi & Cara Mengatasinya

Artikel berikut ini akan mengulas penyebab bintik-bintik merah yang kerap muncul pada kulit bayi beserta cara mengatasinya.

14 Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi & Cara Mengatasinya
Ilustrasi bintik merah di wajah bayi. foto/istockphoto

tirto.id - Bintik merah pada kulit bayi adalah hal yang sangat umum ditemui. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan bintik-bintik merah ini muncul, tapi biasanya tidak berbahaya sehingga Anda tidak perlu panik.

Kulit bayi sangatlah sensitif jika dibandingkan orang dewasa. Karena itulah masalah kulit seperti ruam dan bintik-bintik merah dapat terjadi dengan mudah walau hanya disebabkan hal sepele seperti keringat dan udara panas.

Jika ruam tidak disertai gejala sakit lainnya (misalnya demam atau lemas), biasanya ruam tersebut bukanlah hal yang berbahaya. Namun, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui penyebab pasti dan cara penanganan yang tepat.

Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bintik merah pada kulit bayi, berikut di antaranya:

1. Biang Keringat (Miliaria)

Penyebab pertama timbulnya bintik bintik merah pada kulit bayi adalah miliaria atau yang biasa disebut dengan biang keringat di Indonesia. Sesuai namanya, ruam ini sering muncul ketika bayi berkeringat, baik disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas dan lembab atau karena mengenakan pakaian yang terlalu banyak atau tebal.

Miliaria terjadi ketika kelenjar keringat bayi tersumbat sehingga menimbulkan benjolan kecil berwarna merah di kulit. Biang keringat bukanlah kondisi yang membahayakan dan bisa menghilang sendiri tanpa pengobatan khusus.

2. Ruam Popok

Ruam popok menjadi salah satu penyebab bintik bintik merah pada bayi yang paling umum terjadi. Ruam popok terjadi di area tubuh yang memakai popok, misalnya area pantat, genital, selangkangan, atau pinggang.

Ruam popok sering disebabkan oleh popok yang jarang diganti sehingga kulit teriritasi oleh air kencing atau kotoran dalam waktu lama. Terkadang, ruam popok juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur.

Area kulit yang tertutup popok termasuk area yang sangat lembab sehingga jamur bisa dengan mudah berkembang biak dan menimbulkan ruam. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu menjaga kebersihan bayi.

3. Jerawat Bayi

Bintik merah pada wajah bayi juga bisa disebabkan karena jerawat atau neonatal acne. Jerawat ini umumnya muncul di bagian pipi, hidung, atau dahi ketika bayi mulai berusia sekitar satu bulan.

Jerawat bayi tidak berbahaya dan bisa menghilang setelah beberapa minggu atau bulan. Untuk merawatnya, Anda cukup membersihkan kulit si kecil dengan air hangat dan memberikan moisturizer lembut khusus bayi sesuai anjuran dokter.

4. Milia

Milia termasuk penyebab bintik merah pada kulit bayi yang sangat umum, bahkan setengah dari semua bayi yang baru lahir bisa mengalami milia.

Milia berupa bintik-bintik kecil dan kebanyakan berwarna putih. Milia disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat dan bisa hilang dalam kurun waktu sekitar 4 minggu setelah bayi lahir.

5. Eksim

Bintik bintik merah pada kulit bayi bisa jadi tanda eksim. Eksim merupakan masalah kulit yang menyebabkan timbulnya kemerahan, gatal-gatal, kulit kering, hingga pecah-pecah.

Tipe eksim yang paling umum adalah eksim atopik yang juga bisa terjadi pada bayi. Pada bayi berusia di bawah 6 bulan, kondisi ini kemungkinan berkaitan dengan alergi.

Eksim pada bayi biasanya dimulai dengan ruam merah dan gatal di wajah, kulit kepala, dan bisa berkembang ke area lipatan kulit seperti siku dan lutut.

6. Eritema Toksikum

Eritema toksikum termasuk ruam atau bintik merah pada kulit bayi yang cukup umum. Biasanya dialami oleh bayi yang baru lahir atau berusia sekitar 2-3 hari. Eritema toksikum bukanlah ruam yang berbahaya, tidak akan mengganggu bayi, dan bisa menghilang dalam beberapa hari.

7. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Salah satu penyebab bintik merah di kaki bayi adalah penyakit tangan, kaki, dan mulut yang disebabkan oleh virus, umumnya oleh jenis coxsackievirus. Penyakit ini menular dan dapat menunjukkan gejala berikut:

  • Ruam melepuh di telapak tangan dan kaki.
  • Sariawan di mulut
  • Demam
Selama sistem kekebalan tubuh bayi dalam kondisi baik, maka penyakit ini tidak perlu dikhawatirkan. Gejalanya pun bisa hilang dalam waktu 7-10 hari.

8. Urtikaria (Biduran)

Bintik bintik merah pada bayi akibat biduran juga menjadi hal yang cukup umum terjadi di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan ruam merah sekaligus gatal di kulit yang biasanya dipicu oleh alergi.

Ada kemungkinan bayi alergi terhadap makanan tertentu, misalnya telur atau susu. Biduran umumnya berlangsung singkat, tapi jika bayi Anda sering mengalami biduran, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pemicu alerginya.

9. Impetigo

Impetigo adalah infeksi bakteri pada lapisan permukaan kulit dan tergolong menular. Infeksi ini bisa menyebabkan bintik merah pada kulit bayi hingga terbentuk lepuh dan luka.

Impetigo memang sering dialami oleh bayi dan anak-anak, tapi biasanya bukan masalah serius bisa sembuh dalam waktu 7-10 hari. Anda bisa mengunjungi dokter untuk mendapatkan resep antibiotik yang tepat untuk pengobatannya.

10. Kurap

Bintik merah pada kulit bayi juga bisa disebabkan oleh kurap (ringworm). Gejala kurap yang dapat terlihat adalah ruam merah yang tampak melingkar seperti cincin. Ruam ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk kulit kepala, kaki, hingga selangkangan bayi.

Kurap disebabkan oleh infeksi jamur dan menular. Namun, penyakit ini tidaklah berbahaya dan bisa diatasi dengan krim antijamur yang dibeli di apotek.

11. Kudis

Selain kurap, kudis atau scabies juga dapat menimbulkan hejala bintik merah pada kulit bayi. Kudis disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei yang dapat menggali hingga ke dalam kulit.

Kudis bisa terjadi di seluruh tubuh, termasuk di telapak kaki, ketiak, hingga area genital. Meski tidak berbahaya, kudis tetap harus diobati karena bisa menimbulkan sensasi gatal yang sangat kuat.

12. Slapped Cheek Syndrome

Bintik merah pada kulit bayi, terutama di wajah atau pipi, bisa disebabkan oleh slapped cheek syndrome atau fifth disease. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus bernama parvovirus B19 yang bisa ditularkan lewat batuk, bersin, atau menyentuh objek yang terkontaminasi virus.

Dinamakan slapped cheek syndrome karena gejalanya berupa ruam merah di bagian pipi sehingga terlihat seperti ditampar. Penyakit ini juga bisa menimbulkan gejala lain seperti demam, tenggorokan sakit, pilek, hingga sakit kepala.

Slapped cheek syndrome memang lebih sering dialami oleh anak-anak dan bukan kondisi yang serius. Penyakit ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari.

13. Rubella (Campak Jerman)

Rubella adalah penyakit akibat infeksi virus dan tergolong menular. Salah satu gejalanya adalah timbulnya bintik-bintik merah di seluruh tubuh dan dapat disertai demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, hingga hidung berair mata tersumbat (pilek).

Rubella bisa terjadi kepada bayi dan anak-anak, terutama jika belum mendapatkan vaksin atau imunisasi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan vaksin campak kepada buah hatinya sebagai langkah pencegahan.

14. Meningitis

Meningitis adalah infeksi dan peradangan pada selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang. Ruam yang berkaitan dengan meningitis umumnya diawali dengan bintik-bintik merah kecil yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh menjadi bercak merah atau keunguan.

Selain ruam, meningitis juga biasanya disertai dengan gejala lain seperti:

  • Demam
  • Bayi lemas dan tidak responsif atau kaku dengan gerakan tersentak-sentak
  • Bayi mudah rewel dan tidak ingin digendong
  • Muntah dan tidak mau makan
  • Kulit pucat dan bercak-bercak
  • Ekspresi menatap
  • Sangat mengantuk dan enggan untuk bangun
  • Pada beberapa kasus, bayi mengalami pembengkakan pada bagian fontanel atau ubun-ubun.

Cara Mengatasi Bintik Merah pada Kulit Bayi

Perawatan bintik merah pada kulit bayi tentunya harus disesuaikan dengan jenis atau penyebabnya. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

1. Jaga Kebersihan Kulit Bayi

Upayakan untuk selalu menjaga kebersihan kulit bayi, mulai dari atur jadwal mandi hingga rutin mengganti popok. Dikutip dari Mayoclinic, bayi baru lahir sebenarnya tidak membutuhkan mandi terlalu sering, cukup sekitar 3 kali dalam seminggu.

Meski demikian, kebersihan kulit dan tubuh bayi tetap harus terjaga agar tidak kotor maupun lembab. Popok dianjurkan rutin diganti setiap 2-3 jam agar area genital bayi terhindar dari ruam.

2. Gunakan Produk Khusus Bayi

Anda tentu membutuhkan berbagai produk seperti sabun, sampo, hingga moisturizer untuk merawat kulit si kecil. Namun, pastikan semua produk tersebut memang dirancang khusus bayi. Pastikan semua produk tersebut bebas dari pewangi, pewarna, paraben, phthalate, atau zat kimia lain yang berpotensi mengiritasi kulit bayi.

3. Jaga Suhu dan Kelembaban Udara

Untuk mengatasi bintik merah pada kulit bayi, sebisa mungkin upayakan agar bayi berada di lingkungan yang kondusif. Jaga agar suhu ruangan tidak terlalu panas dan lembab sehingga bayi pun merasa nyaman.

4. Gunakan Air Hangat

Saat memandikan bayi, selalu gunakan air hangat atau suam-suam kuku (sekitar 38°C). Hal ini berlaku bagi bayi yang mengalami ruam maupun tidak. Tak hanya mandi, saat hendak membersihkan wajah, tangan, atau kaki bayi dari kotoran maupun sisa makanan juga disarankan menggunakan air hangat.

5. Gunakan Krim untuk Ruam

Untuk ruam ringan seperti biang keringat dan ruam popok, Anda bisa membeli obat berupa krim di apotek. Konsultasikan terlebih dulu dengan pihak apotekernya untuk mendapatkan krim yang cocok. Jika ragu, bisa menemui dokter untuk mendapatkan perawatan dan obat yang tepat.

6. Periksa ke Dokter

Kebanyakan bintik merah pada kulit bayi memang tidak berbahaya, tapi ada juga ruam yang menjadi gejala penyakit serius. Anda dianjurkan memeriksakan sang buah hati ke dokter apabila ruam disertai dengan gejala penyakit seperti demam, bayi lemas, sering rewel, atau ruam yang tak kunjung sembuh.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno