tirto.id - Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada tiga selaput (meninges) yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang.
Meskipun meningitis dapat menjangkit orang-orang dari segala usia, tetapi bayi di bawah 2 tahun berisiko paling tinggi terkena meningitis, demikian seperti diwartakan Healthline.
Bayi bisa terkena meningitis ketika bakteri, virus, atau jamur menginfeksi bagian tubuh yang bergerak dalam aliran darah ke otak dan sumsum tulang belakang.
Hasil penelitian Frontiersin tahun 2017 menyebutkan, dari 1.000 bayi yang lahir, sekitar 0,1 hingga 0,4 neonatus (bayi berusia kurang dari 28 hari) menderita meningitis.
Meski menjadi kondisi yang serius, tetapi 90 persen bayi dapat bertahan hidup. Studi yang sama mencatat, dari 20 hingga 50 persen di antaranya memiliki komplikasi jangka panjang, seperti kesulitan belajar dan masalah penglihatan.
Gejala meningitis pada bayi
Beberapa gejala meningitis yang perlu diwaspadai pada bayi di antaranya:
- Mengalami demam tinggi secara tiba-tiba
- Pola makan yang tak baik
- Muntah-muntah
- Jadi kurang aktif atau energik dari biasanya
- Menjadi sangat mengantuk atau sulit bangun
- Lebih sensitif
- Sakit kepala parah
- Leher kaku, dan
- Sensitivitas terhadap cahaya terang
Bakteri, virus, atau jamur dapat menyebabkan meningitis pada bayi.
Pencegahan
Lalu bagaimana cara mencegah meningitis pada bayi?
Menurut laman WebMD, bakteri dan virus yang menyebabkan meningitis dapat menyebar dengan cepat, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
1. Vaksinasi
Salah satu cara mudah adalah dengan memberikan suntikan vaksin pada bayi. Lalu pada usia 11-12 tahun anak akan diberikan suntikan vaksin konjugat meningokokus, serta suntikan booster pada usia 16 tahun.
2. Menjaga kebersihan tangan
Kuman meningitis menyebar melalui udara dan pada benda yang disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Kuman-kuman itu jika tersentuh tangan bayi, lalu tangannya menyentuh hidung atau mulutnya, maka bayi akan segera terpapar meningitis, karenanya selalu jaga kebersihan tangan bayi.
Selain itu, sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum memegang makanan dan setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok bayi.
Gunakan teknik mencuci tangan yang benar yakni mencuci dengan sabun dan air hangat setidaknya 20 detik. Pastikan untuk mencuci pergelangan tangan, bawah kuku dan cincin yang dikenakan.
3. Menutupi mulut ketika bersin atau batuk
Tutupi mulut dengan bagian dalam siku atau tisu setiap kali bersin atau batuk. Jika menggunakan tangan untuk menutupi, segeralah cuci tangan.
4. Tidak berbagi peralatan
Jangan berbagi hal-hal yang berkaitan dengan air liur kepada bayi, seperti sedotan, gelas, piring, dan peralatan, serta hindari mencium orang yang sedang sakit.
Editor: Agung DH