tirto.id - Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk. dan Citilink tidak lagi membuka layanan penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati, Jawa Barat lantaran tingkat keterisian kursi penumpang terlampau rendah.
Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. Ikhsan Rosan mengatakan Garuda saat melayani penerbangan dari dan ke Kertajati kerap membukukan rugi. Untuk itu, maskapai memilih untuk menghentikan layanan sementara ini.
"Garuda Indonesia kan terbang dari Kertajati ke Denpasar dan sebaliknya itu sekali sehari. Nah saat ini, rute itu sementara ditutup," kata dia kepada reporter Tirto, Kamis (19/9/2019).
Ikhsan menjelaskan penumpang dari Bandung tampaknya masih lebih memilih untuk terbang ke Bali melalui rute Cengkareng alias Bandara Soekarno Hatta ketimbang Kertajati. Menurutnya, fasilitas yang tersedia di Kertajati belum senyaman dan selengkap di Soekarno Hatta.
Dalam sehari, lanjut Ikhsan, sebanyak 12 jadwal penerbangan Garuda untuk rute Cengkareng-Denpasar selalu penuh. Setelah memperhitungkan masak-masak, Garuda memutuskan untuk tak lagi melayani rute Kertajati-Denpasar pada sejak Agustus 2019.
"Nah mungkin penumpang saat ini lebih nyaman untuk terbang melalui Jakarta. Awalnya SLF (tingkat keterisian kursi/seat load factor) di Kertajati itu tinggi. Tapi lama kelamaan selalu di bawah 50 persen," sebut Ikhsan.
Namun, kata Ikhsan, tak menutup kemungkinan Garuda akan kembali melayani penerbangan di Kertajati apabila akses jalan menuju Kertajati sudah selesai dan fasilitas bandara sudah cukup lengkap dan nyaman.
"Nah kan aku dengar Tol Cisumundawu sebentar lagi selesai. Nah kalau sudah jadi, penumpang mungkin jadi nyaman lewat Kertajati. Nah kalau pasar bagus ya kami akan buka lagi ke sana. Kan poinnya kami terbang enggak boleh rugi," tuturnya.
Sebagai informasi, Garuda menghentikan satu-satunya rute penerbangan dari Kertajati sejak Agustus 2019. Sebelumnya, pada akhir Juli 2019, Citilink menyetop seluruh layanan penerbangannya yang berjumlah 5 rute penerbangan di Kertajati.
Total pergerakan penumpang pada Juli di Bandara Kertajati mencapai 104.934 orang atau rata-rata 3.385 orang per hari. Sedangkan pada Agustus melorot menjadi 86.824 pergerakan penumpang dengan rata-rata 2.801 penumpang per hari.
Editor: Ringkang Gumiwang