Menuju konten utama

Penjelasan Setneg soal Unggahan Julukan Presiden RI di Medsos

Menurut Faldo Maldini Setneg ingin agar publik bisa menghargai capaian tiap presiden Republik Indonesia.

Penjelasan Setneg soal Unggahan Julukan Presiden RI di Medsos
Habibie mengucapkan sumpah saat menjadi Presiden RI ke-3 menggantikan Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta (21/5/1998). ANTARAFOTO/Ali Anwar/foc.

tirto.id - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menuturkan bahwa Sekretariat Negara (Setneg) tidak memiliki alasan khusus untuk mengunggah foto-foto presiden Indonesia sebelum Joko Widodo beserta julukan mereka. Ia pun mengklaim julukan yang dibuat juga bukan buatan Setneg.

Hal tersebut merespon unggahan akun Instagram Setneg @kemensetneg.ri soal julukan-julukan presiden.

"Tidak ada momentum khusus dalam publikasi julukan dari mantan-mantan presiden Indonesia. Semua yang dipublikasi oleh akun Setneg merupakan reproduksi konten dari Balai Kirti," kata Faldo dalam keterangan, Senin (18/4/2022).

Faldo pun menilai, langkah Setneg mengunggah nama presiden beserta julukan dalam rangka membahas semangat yang dibawa dari tiap presiden selama memimpin Indonesia. Ia menuturkan, Setneg ingin agar publik bisa menghargai capaian tiap presiden.

"Kami kira membicarakan spirit dari setiap kepresidenan perlu dilakukan setiap saat. Sehingga masyarakat semakin menghargai apa yang sudah kita capai sebagai bangsa," kata Faldo.

"Selain itu, ini juga menjadi wahana untuk meningkatkan awareness dari Museum Kepresidenan sendiri," tegas Faldo.

Akun Setneg sebelumnya mengunggah foto-foto para presiden, Jumat (15/4/2022). Dalam unggahan beberapa foto tersebut, admin Setneg mengunggah nama-nama presiden beserta julukan presiden tersebut.

Sebut saja Soekarno sebagai Bapak Proklamator, Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, Habibie sebagai Bapak Teknologi, Abdurrahman Wahid sebagai Bapak Pluralisme, Megawati sebagai Ibu Penegak Konstitusi dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak Perdamaian.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto