Menuju konten utama
Kepemilikan Senjata Api

Penjelasan Dirut BUMN soal Pistol Miliknya Meletus di Bandara

Dirut Berdikari, Harry WarganegaraIa mengklaim dirinya tidak berada di lokasi kejadian saat senjata miliknya meletus.

Penjelasan Dirut BUMN soal Pistol Miliknya Meletus di Bandara
Ilustrasi peluru dan pistol. FOTO/istock

tirto.id - Pistol milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara meletus di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada Senin, 17 April 2023. Harry pun memaparkan soal kronologi kejadiannya.

Harry menyebut kejadian tersebut terjadi akibat kecelakaan saat prosedur penitipan senjata api. Ia mengatakan, senjata api dibawa oleh petugas protokol saat melakukan prosedur pembawaan senjata api di counter penitipan senjata api Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Ia mengklaim dirinya tidak berada di lokasi kejadian saat senjata miliknya meletus. Ia juga mengungkap bahwa pihaknya sangat menyesali terjadinya insiden tersebut dan bersyukur tidak ada korban.

“Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan Hasanuddin Senin lalu,” ujar Harry dalam keterangan tertulisnya diterima Jumat, 21 April 2023.

Harry menerangkan, senjata api tersebut ia bawa dalam rangka mempersiapkan rencana sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan.

Ia berharap kejadian kecelakaan tersebut tidak terulang di lingkungan manapun juga dan menekankan pentingnya selalu menaati prosedur pembawaan senjata api sesuai peraturan yang berlaku.

Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Muh. Arsyad, dan Kapolres Maros, AKBP Awaluddin Amin sebelumnya menyebut, pengecekan sebelum keberangkatan telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Bandara Sultan Hasanuddin.

Senjata tidak melekat pada pemilik, melainkan disimpan dalam kotak khusus yang dilengkapi pengaman dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Baca juga artikel terkait SENJATA API atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Hukum
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Abdul Aziz