tirto.id - Dana sebesar Rp3 miliar disiapkan para pengusaha lokal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memulai usaha bidang properti kondotel di provinsi tersebut. “Pendanaan bisa melibatkan investor dari berbagai sumber, tapi nilai investasinya hanya Rp3 miliar,” kata Anggota Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DIY Kusdiyono, di Yogyakarta, Selasa (11/10/2016).
Skema pembiayaan yang melibatkan peran serta investor, diyakini Kusdiyono, sebagai salah satu rancangan pembiayaan yang menarik. Sebabnya, pengelola dan investor secara bersama-sama bisa mengawasi progres pembangunan properti atau kondotel itu. “Dengan melibatkan investor atau pembeli apartemen itu, kondotel sudah bisa dibangun. Jadi, modal untuk memulai usaha ini masih mungkin terjangkau bagi pengusaha pemula,” terangnya.
Ia menuturkan, saat ini kondisi persaingan di semua sektor usaha kian ketat, termasuk properti karena harga tanah yang melambung tinggi. Regulasi pemerintah untuk sektor properti juga terus semakin ketat. Hal itu, menurut Kusdiyono, membuat baik para pengelola maupun investor melakukan pengamatan cermat termasuk dalam menentukan lokasi properti kondotel yang potensial.
Meski begitu, prospek properti semacam kondotel ini kedepannya akan tetap bagus. Sesuai dengan tingkat kebutuhannya, Kusdiyono menambahkan, manusia ingin mempunyai rumah sendiri. “Itu sebab pemerintah membangun rusunawa untuk menjawab tingginya demand masyarakat terhadap kebutuhan rumah,” ungkapnya, sebagaimana dilaporkan Antara.
Ia mengatakan, untuk memulai pembangunan kondotel, pihaknya telah menyiapkan lahan dengan luas area minimal 5.000 m2. Pada lahan tersebut, akan dibangun kondotel dengan tinggi maksimal mencapai delapan lantai, katanya.
Sementara itu, lanjut Kusdiyono, pembangunan kondotel juga akan menyediakan fasilitas umum dan fasilitas sosial bagi masyarakat yang akan mendiami properti tersebut.
“Pertumbuhan properti saat ini bisa mencapai 20 persen per tahun. Karena di DIY ini daya tarik investasi tinggi, apalagi nantinya dengan adanya bandara baru di Kulon Progo, maka semakin menarik bagi investasi properti di DIY,” papar Kusdiyono.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari