tirto.id - Salah satu cabang olahraga atletik yang kerap dikompetisikan secara luas adalah olahraga lompat jangkit. Tidak seperti olahraga lompat lainnya yang menekankan pada tinggi lompatan, tujuan lompat jangkit adalah bertolak di udara sejauh mungkin. Berikut ini pengertian lompat jangkit dan teknik-teknik dasarnya.
Dalam bahasa Inggris, lompat jangkit adalah triple jump atau lompatan tiga kali. Pasalnya, lompat jangkit memiliki tiga fase gerakan, yakni fase hop (jingkat), step (langkah), dan jump (melompat).
Untuk bisa menguasai olahraga lompat jangkit dengan baik, seorang atlet idealnya memiliki kecepatan, kekuatan, kelenturan, dan koordinasi gerak untuk melompat dengan luwes, cepat, cekatan, dan lancar.
Di Indonesia, olahraga lompat jangkit berada di bawah naungan induk organisasi atletik nasional, yakni Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Hingga sekarang, salah seorang atlet lompat jangkit paling berhasil di Indonesia adalah Maria Natalia Londa asal Bali yang kampiun pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 silam.
Berkat lompatan jangkit yang berjarak 13,60 meter, ia berhasil memecahkan rekor PON atas namanya sendiri pada 2013 dengan lompatan 13,52 meter.
Sementara itu, atlet lompat jangkit putra adalah Sapwaturrahman yang berhasil menyabet medali emas di SEA Games ke-30 di Filipina. Pada 2021 silam, Sapwaturrahman juga memperoleh medali emas pada PON Papua setahun silam.
Pengertian Lompat Jangkit
Aip Syarifuddin dalam Dasar-dasar Atletik dan Peraturan Perlombaan (1985) menuliskan bahwa lompat jangkit merupakan lompatan yang terdiri dari sebuah jingkat (hop), langkah (step), dan lompatan (hop) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu.
Dari sejarahnya, lompat jangkit sudah dipertandingkan di Olimpiade Athena pada 1896 silam di Yunani. Pada saat itu, lompat jangkit hanya terdiri dari dua lompatan.
Selanjutnya, peraturan pada lompat jangkit mengalami revisi hingga dikenal sebagai triple jump atau lompatan tiga kali. Pada olimpiade setelah 1896, triple jump terus digunakan hingga sekarang.
Dilansir Britannica, peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan olahraga lompat jangkit adalah landasan pacu dan papan lepas landas yang mirip digunakan pada lompat jauh.
- Untuk lompat jangkit kategori pria: Jarak papan lepas landas setidaknya 13 meter dari tempat pendaratan.
- Untuk lompat jangkit kategori wanita: Jarak papan lepas landas setidaknya 11 meter dari tempat pendaratan.
Teknik Dasar Lompat Jangkit
Untuk melakukan lompatan jangkit, seorang atlet harus menguasai teknik-teknik dasar lompat jangkit yang terdiri dari fase awalan, fase jingkat, melangkah, dan fase lompatan.
Teknik dasar lompat jangkit tidak banyak berbeda dan memiliki kemiripan dengan teknik lompat jauh.
Berikut ini teknik-teknik dasar dari lompat jangkit:
1. Fase awalan atau ancang-ancang
Di fase awal, atlet melakukan ancang-ancang dengan berlari sekuat-kuatnya sebelum bertumpu tepat pada balok tumpuan.
Cara berlari yang baik untuk melakukan lompat jangkit adalah dengan akselerasi, berlari dengan pelan terlebih dahulu, kemudian semakin cepat dan kian cepat.
Biasanya, jarak lari awalan untuk lompat jangkit cukup jauh, yakni sepanjang 20-30 meter untuk pemula dan 35-40 meter bagi pelompat berpengalaman.
2. Fase tolakan (Take-off) pada waktu:
Fase kedua dalam lompat jangkit adalah tahap tolakan yang terdiri dari tiga tahapan, yakni tahapan hop, langkah, dan lompatan. Penjelasan tiga tahapan take-off tersebut adalah sebagai berikut:
- Tahapan hop (jingkat)
Tahapan hop dilakukan ketika atlet berada di langkah akhir dari lari awalan. Atlet kemudian melakukan tolakan dengan salah satu kaki pada papan tolakan ke atas pada arah depan dan mendarat pada kaki yang sama.
Dengan kata lain, apabila atlet melakukan tolakan dengan kaki kanan, ia kemudian mendarat lagi dengan kaki kanan tersebut.
Bentuk gerakan inilah yang dinamakan jingkat (hop) atau berjingkat, sedangkan kaki kiri tergantung atau terangkat ke atas ke belakang yang siap untuk dilangkahkan.
- Tahapan langkah (step)
Selanjutnya, pada saat kaki tolak mendarat di tanah (misalnya kaki kanan), kaki kiri segera diayunkan dari belakang ke depan ke atas (dilangkahkan) bersamaan dengan kaki kanan ditolakkan ke atas bagian depan.
- Tahapan lompatan (jump)
Pada waktu kaki kiri mendarat, kaki kanan tergantung lemas agak ke belakang dengan lutut agak dibengkokkan yang siap untuk diayunkan dari belakang ke atas bagian depan.
Posisi ini dilakukan hampir bersamaan dengan kaki kiri ditolakkan lagi sekuat-kuatnya ke atas untuk membawa titik berat badan ke atas bagian depan sejauh-jauhnya.
3. Irama lompatan
Irama lompatan dalam lompat jangkit sebaiknya dilakukan dengan irama tetap dan konstan.
Sebagai misal, apabila melakukan gerakan berjingkat atau hop, melangkah, dan melompat, iramanya harus dalam kondisi tetap. Jika menggunakan "tep-tep-tep" atau "kanan-kanan-kiri-lompat", irama itu jangan diubah dengan irama lompatan lainnya.
4. Sikap badan di udara
Ketika melakukan lompatan atau melayang di udara, usahakan supaya badan dipertahankan selama mungkin di udara.
Sikap badan di udara ini sama seperti lompat jauh. Atlet dapat menerapkan sikap jongkok, menggantung, atau berjalan di udara (walk in the air).
5. Sikap mendarat
Terakhir, sikap mendarat juga dilakukan seperti mendarat pada lompat jauh. Pada waktu akan mendarat kedua kaki diangkat atau di bawah ke depan lurus, badan dibungkukkan ke depan, dan kedua tangan dari atas dibawa ke depan.
Kemudian, atlet mendarat pada kedua kaki dengan cara membengkokkan kedua lutut. Berat badan ditumpu ke depan agar tidak terjatuh ke belakang. Posisi kepala ditundukkan dan kedua tangan diarahkan ke depan.
Editor: Iswara N Raditya