tirto.id - Dalam agama Islam, ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari tentang astronomi dan lintasan benda-benda langit, seperti bumi, bulan, dan matahari. Secara bahasa, ilmu falak terdiri dari dua kata, yaitu ilmu yang berarti pengetahuan, dan falak yang berarti madaar atau orbit, yaitu garis atau jalur perjalanan bintang-bintang.
Ilmu falak memiliki peran yang sangat penting dalam ajaran Islam, karena ilmu inilah yang digunakan untuk menentukan waktu-waktu ibadah umat Islam. Di antaranya adalah penentuan arah kiblat, waktu salat, awal bulan hijriyah seperti awal Ramadhan, serta menentukan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan.
Karena manfaat dan fungsinya yang begitu besar, ilmu falak sangat berkaitan erat dengan kebutuhan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Ilmu Falak?
Apa itu ilmu falak? Berdasarkan buku berjudul Pengantar Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik karya Vivit Fitriyanti, ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit dengan tujuan mengetahui posisi dan kedudukan benda-benda langit tersebut.
Ilmu falak tidak hanya mengkaji pergerakan matahari, bulan, dan bintang, tetapi juga bagaimana keterkaitan pergerakan benda langit tersebut dengan kegiatan ibadah umat Islam, seperti penentuan arah kiblat, waktu salat, serta awal bulan hijriyah.
Sementara itu, menurut Hamzah Salim Saerofi dalam buku Pengantar Ilmu Falak karya Watni Marpaung, ilmu falak dapat didefinisikan sebagai pengetahuan tentang tempat beredarnya benda-benda langit. Dalam hal ini, ilmu falak memiliki kemiripan dengan ilmu astronomi, namun ilmu falak lebih menekankan pada aspek yang berkaitan dengan keperluan ibadah dalam Islam.
Siapa Penemu Ilmu Falak?
Menurut KH. Zubair Umar al-Jailany dalam tulisan Lutfi Nur Fadhilah & Muhammad al-Farabi, disebutkan bahwa penemu sekaligus pengguna pertama ilmu falak adalah Nabi Idris AS. Ilmu ini diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Idris AS agar beliau dapat mengetahui rahasia peredaran bintang serta memahami susunan dan titik-titik perkumpulan bintang di jagat raya.
Hal ini juga memiliki dasar dalam Al-Qur'an, tepatnya di Surat Maryam ayat 56-57, yang berbunyi:
وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِدْرِيْسَۖ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا ۙ
Arab-latin: Ważkur fil-kitābi Idrīsa innahụ kāna ṣiddīqan nabiyyā.
Artinya: "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi." (Q.S Maryam: 56).
وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Arab-latin: Wa rafa'nāhu makānan 'aliyyā.
Artinya: "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (Q.S Maryam: 57).
Dalam Tafsir al-Mishbah, dijelaskan bahwa Nabi Idris AS adalah sosok pertama yang memahami ilmu perbintangan dan ilmu berhitung. Hal serupa juga disebutkan oleh KH. Zubair Umar al-Jailany. Selain itu, dalam karya Ibnu Katsir berjudul Qishashul Anbiya, dijelaskan bahwa Nabi Idris AS dikenal sebagai nabi dalam agama Islam yang memiliki pengetahuan yang sangat luas, termasuk dalam bidang matematika, astronomi, hingga kemampuan menulis.
Secara kepercayaan keagamaan Islam, Nabi Idris AS diyakini sebagai nabi pertama yang menerima dan mengembangkan ilmu falak. Namun, dari perspektif sejarah sains modern, ilmu falak berkembang secara bertahap dari peradaban kuno hingga mencapai puncaknya pada masa keemasan Islam.
Ruang Lingkup Ilmu Falak
Ilmu falak dalam Islam sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk keperluan ibadah dan menentukan waktu-waktu penting dalam Islam. Ruang lingkup ilmu falak dalam Islam terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu ilmu falak ilmy dan ilmu falak amaly.
1. Ilmu Falak Ilmy (Teoritis)
Ilmu falak ilmy adalah ilmu falak yang bersifat teoritis. Artinya, ilmu ini lebih fokus mempelajari konsep-konsep dasar astronomi Islam, teori tentang pergerakan benda langit, serta rumus dan perhitungan matematis untuk menentukan posisi benda-benda langit. Ilmu ini juga membahas cara menghitung waktu salat, awal bulan hijriyah, arah kiblat, dan lainnya.- Ilmu Kosmogoni
Membahas asal-usul terbentuknya alam semesta, termasuk bagaimana planet, bintang, dan galaksi muncul serta bagaimana alam semesta terus berkembang.
- Ilmu Kosmologi
Mempelajari susunan, sifat, dan ukuran alam semesta secara keseluruhan. Ilmu ini meyakini bahwa di skala besar, alam semesta terlihat seragam dari berbagai arah.
- Ilmu Kosmografi
Mengumpulkan dan mencatat data tentang benda-benda langit, seperti planet, bintang, dan galaksi. Ilmu ini juga mencakup pemetaan dan pencatatan gerakan benda-benda langit tersebut.
- Ilmu Astrometri
Berfokus pada pengukuran posisi dan jarak benda-benda langit satu sama lain.
- Ilmu Astromekanika
Mempelajari bagaimana benda-benda langit bergerak dan saling memengaruhi dengan gaya gravitasi. Ilmu ini menjelaskan mengapa planet-planet mengelilingi matahari dan bagaimana interaksi antarplanet terjadi.
- Ilmu Astrofisika
Menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk memahami sifat dan perilaku benda-benda langit, seperti suhu, cahaya, dan komposisi bintang serta planet.
2. Ilmu Falak Amaly (Praktis)
Ilmu falak amaly adalah ilmu falak yang bersifat praktis atau langsung diterapkan di lapangan. Ilmu ini digunakan untuk keperluan ibadah dan kegiatan sosial masyarakat, seperti:
- Mengamati dan menghitung posisi benda langit (matahari, bulan, dan bumi).
- Menentukan waktu salat, awal bulan hijriyah, dan hari raya.
- Menentukan arah kiblat secara langsung di lokasi tertentu.
- Mengamati hilal (bulan sabit pertama) untuk menentukan awal bulan hijriyah.
Manfaat Ilmu Falak dalam Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, ilmu falak memiliki banyak manfaat, terutama dalam ajaran Islam. Ilmu ini berperan penting dalam menentukan waktu salat, arah kiblat, awal bulan hijriyah, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa manfaat ilmu falak:
1. Menentukan Arah Kiblat
Ilmu falak amaliy memiliki peran penting dalam menghitung arah kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia. Seiring berjalannya waktu, metode perhitungan arah kiblat terus berkembang mengikuti perubahan kondisi geografis. Oleh karena itu, ilmu falak sangat dibutuhkan untuk memastikan ketepatan arah kiblat.2. Menentukan Waktu Salat
Ilmu falak juga berperan dalam menentukan waktu salat lima waktu. Penentuan ini didasarkan pada posisi matahari terhadap permukaan bumi, sesuai ketentuan waktu salat yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.3. Menentukan Awal Bulan Qamariah
Perhitungan ilmu falak digunakan untuk menetapkan awal dan akhir bulan qamariah dalam kalender hijriyah. Ilmu falak membantu menentukan kapan awal bulan dimulai, termasuk mengamati kemunculan hilal (bulan sabit pertama) serta posisi matahari sebagai acuannya.4. Menghitung Waktu Terjadinya Gerhana
Fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan peristiwa penting dalam Islam. Ilmu falak membantu menghitung dan memprediksi kapan gerhana akan terjadi. Dalam ajaran Islam, umat Muslim disunahkan melaksanakan salat gerhana saat peristiwa tersebut terjadi.5. Menyusun Kalender Islam
Ilmu falak juga berperan penting dalam menyusun kalender hijriyah, yang digunakan untuk menentukan hari-hari besar Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, awal Ramadhan, dan lainnya.6. Menentukan Kapan Ramadhan dan Lebaran
Ilmu falak memiliki peran penting dalam kehidupan, terutama dalam menentukan awal dan akhir bulan Ramadan, termasuk kepastian hari Lebaran. Dengan perhitungan astronomi yang akurat, ilmu falak membantu menentukan posisi hilal (bulan sabit pertama) yang menjadi dasar dalam menetapkan 1 Syawal. Hal ini menghindarkan umat Islam dari kebingungan dalam menentukan waktu ibadah dan perayaan, serta meminimalkan perbedaan dalam penetapan hari raya.Selain itu, ilmu falak juga berperan dalam menyelaraskan antara metode hisab (perhitungan matematis) dan rukyat (pengamatan langsung), sehingga keputusan yang diambil lebih ilmiah dan dapat diterima secara luas. Dengan perkembangan teknologi, ilmu falak semakin akurat dalam memperkirakan posisi bulan dan matahari, sehingga umat Islam dapat merencanakan ibadah dengan lebih baik, termasuk persiapan menyambut Idulfitri.
Ilmu falak adalah salah satu cabang ilmu sains yang penting dalam Islam. Hal ini karena ilmu falak memelajari pergerakan benda-benda langit yang berkaitan erat dengan penentuan waktu ibadah, arah kiblat, hingga penetapan kalender hijriyah. Sehingga, ilmu falak tidak hanya memiliki makna sebagai ilmu ilmiah, namun juga nilai ibadah yang tinggi dalam kehidupan umat Islam.
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Yulaika Ramadhani