tirto.id - Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari sesuatu dengan cara bertanya. Kendati terlihat sederhana, namun filsafat punya beberapa ciri yang mengarahkan pembelajarnya untuk berpikir kritis terhadap suatu hal.
Berdasarkan ungkapan Dwi Sulisworo dkk. dalam Pancasila: Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Implikasinya (2012, hlm. 6), filsafat secara definisi dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, berdasarkan etimologis yang berarti melihat filsafat dari segi bahasanya, yakni philein dan shopos.
Artinya, “cinta” dan “kebijaksanaan”. Dengan begitu, orang yang mempelajari ilmu ini mencintai kebijaksanaan, atau orang yang berpikir menggunakan cara filsafat merupakan orang yang bijaksana. Kedua, ada juga definisi filsafat berdasarkan historis.
Historis yang berarti rentetan sejarah, mengibaratkan filsafat sebagai ilmu yang merupakan awal dari semua ilmu. Dalam semua cabang ilmu misalnya, kita dituntut kritis menanggapi persoalan masing-masing.
Ketiga, ada juga arti filsafat berdasarkan terminologis. Filsafat mengedepankan suatu pandangan hidup dan suatu hal yang dapat ditanggung secara universal. Misalnya, ketika seseorang mempunyai pemikiran terbuka, maka potensi masuknya paham baru akan semakin tinggi. Oleh sebab itu, filsafat hadir sebagai pemilah untuk memikirkan apa yang seharusnya.
Ciri-Ciri Filsafat
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa filsafat itu bersifat bijaksana. Selain itu, juga mengedepankan cara berpikir kritis dalam melihat pandangan hidup serta bisa bertanggung jawab atas apa yang dipikirkannya (ketika sudah dipublikasi).
Ciri-cirinya bisa dilihat dari mereka yang suka berpikir secara integral, radikal, komprehensif, serta sistematik. Berikut ini keterangan mengenai ciri-ciri tersebut:
1. Integral
Berpikir dengan menyatukan seluruh persoalan
2. Radikal
Berusaha menemukan inti permasalahan
3. Komprehensif
Berpikir tentang keseluruhan dengan melihat semua hal yang berkaitan dengan persoalan
4. Sistematik
Terkait sistemnya, filsafat mampu menjelaskan sesuatu berdasarkan langkah-langkah yang jelas
Cabang Filsafat Menurut Para Ahli
Berdasarkan catatan Edi Sumanto dalam Filsafat (2019, hlm. 55-58), terdapat beberapa nama ahli yang pernah membahas cabang ilmu filsafat. Di antaranya ada The Liang Gie, Sidi Gazalba, dan Asmoro Achmadi.
Berikut ini cabang filsafat menurut The Liang Gie:
- Metafisika (ilmu filsafat yang mempelajari tentang keberadaan)
- Epistemologi (filsafat yang mempelajari pengetahuan)
- Metodologi (filsafat yang mempelajari terkait metode)
- Logika (filsafat yang mempelajari tentang memberikan kesimpulan)
- Etika (filsafat yang mengasah benar salah dalam moral)
- Estetika (ilmu yang mempelajari keindahan)
- Sejarah filsafat (filsafat yang mempelajari proses atau sejarah tertentu)
Selain itu, Sidi Gazalba membagi filsafat dalam tiga cabang berupa:
- Metafisika (mengkaji hakikat suatu hal, misalnya alam, manusia, dan Ketuhanan)
- Pengetahuan dan Epistemologi (mempelajari hakikat pengetahuan dan hal yang melingkupinya)
- Aksiologi (mempelajari hakikat nilai terhadap sesuatu dan mengapa perbedaan nilai bisa terjadi)
Terakhir, Asmoro Achmadi menjabarkan empat cabang filsafat berikut:
- Pengetahuan (meliputi epistemologi, logika, dan kritik ilmu)
- Kenyataan (mempelajari metafisika, teologi, antropologi, dan kosmologi)
- Tindakan (mempelajari perihal estetika dan etika)
- Sejarah (mengaitkan sejarah dengan pemikiran filsafat)
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto