Menuju konten utama

Sejarah Hari Filsafat Sedunia yang Diperingati 18 November 2021

Hari Filsafat Sedunia diperingati pada Kamis pekan ketiga setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Filsafat Sedunia jatuh pada 18 November 2021.

Sejarah Hari Filsafat Sedunia yang Diperingati 18 November 2021
Lukisan Raphael, Plato dan Aristoteles adalah dua filosof Yunani klasik yang terus menjadi rujukan hingga sekarang. FOTO/Wikimedia

tirto.id - Hari Filsafat Sedunia tahun ini jatuh pada 18 November. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati refleksi filosofis di seluruh dunia, serta mendorong lahirnya pemikiran kritis dan saling pengertian antarsesama manusia.

Jadwal Hari Filsafat Sedunia adalah pada Kamis pekan ketiga di bulan November setiap tahunnya. Penetapan perayaan ini berdasarkan hari, bukan pada tanggal. Dengan demikian peringatan Hari Filsafat Sedunia terus berubah tanggalnya di setiap tahun.

Sebagai misal, pada 2019, Hari Filsafat Sedunia jatuh pada 21 November. Tahun berikutnya, ia jatuh pada 19 November 2020. Lantas, tahun ini, Hari Filsafat Sedunia diperingati pada 18 November 2021.

Sejarah Hari Filsafat Sedunia dan Tujuan Perayaannya

Peringatan Hari Filsafat Sedunia dicetuskan pertama kali oleh divisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang pendidikan, pengetahuan, dan budaya atau UNESCO pada 2002, sebagaimana dilansir laman UN. Awalnya, Hari Filsafat diperingati secara terbatas di lingkungan UNESCO saja.

Akan tetapi, mengingat urgensi filsafat bagi kemajuan dunia, pada 2005, diajukan usul untuk memperingati Hari Filsafat Sedunia dalam konferensi umum UNESCO ke-33 di Paris.

Anggota konferensi umum UNESCO menyetujui usulan tersebut. Dengan demikian, pada Kamis pekan ketiga November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Filsafat Sedunia berdasarkan resolusi PBB 33C/45.

Perayaan Hari Filsafat Sedunia memupuk harapan agar suatu bangsa dengan bangsa yang lain saling memahami dan menghargai. Filsafat adalah bidang yang sangat berkaitan dengan konteks hidup dan pemikiran masyarakat setempat. Dengan demikian, kajian filsafat turut membantu dalam menggiring transformasi hidup ke arah yang lebih baik lagi.

Perayaan ini bertujuan untuk mempromosikan budaya debat filsafat yang menghargai martabat dan keragaman manusia. Lazimnya, bentuk perayaan Hari Filsafat Sedunia dilakukan dengan pertukaran ide akademis dan pengetahuan ilmiah dalam menelaah problem relevan yang dihadapi dunia saat ini.

Tahun lalu, perayaan Hari Filsafat Sedunia dilakukan secara daring untuk memantik diskusi mengenai pandemi Covid-19 dan pengaruhnya bagi masyarakat dunia. Selain itu, renungan filosofis ini juga mengajak masyarakat untuk berpikir bagaimana bertahan dan tetap berkembang di masa pandemi Covid-19.

Laman UNESCO menuliskan pentingnya filsafat karena memantik dialog antarumat manusia. Melalui konfrontasi pemikiran itulah, rasa toleransi dan saling menghargai dapat hadir di kalangan masyarakat.

"Hari Filsafat Sedunia kali ini tergolong luar biasa. Ia dirayakan di tengah krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis iklim, dan krisis eksistensial. Pandemi menantang banyak aspek masyarakat terkait bagaimana berhubungan dengan komunitas kita, dengan kondisi kita sebagai individu, dengan sistem ekonomi, hingga sistem politik kita sekarang," ujar Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.

Perayaan Hari Filsafat Sedunia umumnya diselenggarakan dengan mengadakan diskusi filsafat di berbagai lembaga pendidikan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Selain itu, apabila tertarik mengikuti agenda Hari Filsafat Sedunia yang diselenggarakan UNESCO, klik di sini.

Baca juga artikel terkait PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora