Menuju konten utama
Biologi

Pengaruh Positif & Negatif Manusia terhadap Ekosistem-Lingkungan

Pengaruh manusia terhadap ekosistem mempunyai dampak negatif dan positif. Berikut selengkapnya.

Pengaruh Positif & Negatif Manusia terhadap Ekosistem-Lingkungan
Sejumlah ikan mati di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang tercemar di Karawang, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww)

tirto.id - Pengaruh manusia terhadap ekosistem mempunyai dampak negatif dan positif. Pasalnya, manusia sebagai bagian dari ekosistem mempunyai pengaruh di lingkungannya.

Dilansir dari Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA menyatakan, bahwa definisi ekosistem adalah suatu kesatuan dinamis. Dimana, terdiri atas komunitas berbagai spesies yang berinteraksi dengan lingkungannya baik biotik maupun abiotik.

Dalam kehidupannya di bumi, aktivitas manusia menciptakan berbagai dampak positif. Adapun dampak negatif pengaruh manusia terhadap ekosistem adalah turut andil dalam melakukan berbagai kerusakan alam, misalnya dengan menebang hutan.

Sehingga dengan melakukan penebangan hutan, menyebabkan berbagai kerusakan alam. Bukan saja manusia sendiri yang terdampak. Tapi juga ekosistem lainnya seperti flora dan fauna, tumbuhan dan habitat lainnya.

Sementara, dampak positif pengaruh manusia terhadap ekosistem adalah dengan mengonsumsi yang dihasilkan oleh organisme lain. Pasalnya, manusia sebagai organisme heterotrof dapat mengurangi yang diproduksi oleh organisme lain. Misalnya, dengan mengkonsumsi berbagai macam sayuran.

Apa Peranan Manusia dalam Ekosistem?

Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP kelas VII, setiap aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem. Berikut ini peranan manusia dalam ekosistem:

  • Memproduksi Makanan
Kehidupan manusia yang sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, dalam mempertahankan diri di dunia dengan bercocok tanam dalam menyediakan kebutuhan pangan.

Namun, dengan adanya kegiatan di bidang pertanian turut memengaruhi ekosistem di dunia. Penggunaan pupuk kimia, misalnya secara berlebihan dapat menciptakan penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme non target yang terbunuh akibat penggunaan pupuk pestisida.

  • Mengantisipasi Kerusakan Habitat
Peran manusia dalam ekosistem juga turut dalam merusak habitat di lingkungannya. Misalnya dalam perkebunan. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alami.

Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit.

Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan kerusakan habitat. Maka, dengan hal seperti ini, penting untuk berperan dalam mengantisipasi kerusakan habitat.

  • Menciptakan Polusi
Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah.

Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.

Banyak aktivitas manusia yang tidak disadari menyebabkan terjadi pencemaran, misalnya penggunaan kendaran bermotor, membuang sampah sembarangan dan membuang sisa limbah ke sungai secara langsung.

Apa Pengaruh Ekosistem terhadap Lingkungan?

Ada beberapa pengaruh ekosistem terhadap lingkungan. Adapun pengaruhnya sebagai berikut:

  • Komponen Biotik Ekosistem Sawah
Komponen biotik ekosistem sawah terdiri dari beberapa kelompok berdasarkan peranannya, yaitu produsen, konsumen dan pengurai. Komponen produsen bersifat menghasilkan makanan bagi makhluk hidup lain. Contoh dari komponen produsen seperti padi dan rumput.

Kemudian, komponen konsumen adalah kelompok makhluk hidup yang tidak dapat memproduksi dan mendapatkan makanan dengan bergantung kepada makhluk hidup lainnya maupun produsen.

Beberapa contoh mahkluk hidup yang berada dalam komponen konsumen seperti belalang, ular, dan burung. Sementara, komponen pengurai merupakan organisme yang dapat mengurai makhluk hidup lain yang sudah mati. Adapun contoh dari komponen pengurai seperti cacing, jamur, dan bakteri.

  • Komponen Abiotik Ekosistem Sawah
Komponen abiotik pada ekosistem sawah terdiri dari beberapa unsur seperti cahaya matahari sebagai energi utama yang dibutuhkan dalam keberlangsungan makhluk hidup.

Komponen tanah sebagai penyedia unsur hara dan penopang akar tumbuhan. Selain itu, juga terdapat komponen abiotik lainnya seperti udara, suhu, dan kelembaban.

  • Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografis (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma.

Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas antara dua bioma disebut ekoton.

  • Ekosistem Air Laut
Ekosistem laut dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona intertidal, zona neritik, zona pelagik, zona fotik, zona bentik, dan zona afotik.

  • Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik.

Ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut. Dengan demikian, flora dan fauna yang bisa bertahan di pantai adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan cara melekat ke substrat keras agar tidak terhempas gelombang.

Pertanyaan Soal Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem

  • Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?
Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling mendominasi. Oleh karena itu, setiap aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem.

  • Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman Hayat?
Kelangkaan dan kepunahan berbagai spesies sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia. Berangkat dari permasalahan tersebut, diperlukan upaya yang dapat melestarikan kekayaan alam dengan melakukan konservasi.

  • Apa Karakteristik Habitat pada Suatu Wilayah?
wilayahnya tidak terlalu luas dan jumlah populasi yang dikonservasi tidak terlalu banyak. Lokasi pembuatan habitat buatan berdekatan dengan pemukiman manusia, sehingga spesies yang dikonservasi tidak dibiarkan secara liar.

Baca juga artikel terkait RANGKUMAN MATERI atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Yulaika Ramadhani