tirto.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Yogyakarta R. Sutarto mengatakan proses pengangkutan sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sudah mulai normal setelah sempat ditutup warga.
"Kalau [aktivitas] di TPST sudah mulai normal [...] di TPS [Tempat Pembuangan Sampah Sementara] semuanya sudah keangkut, cuma yang di masyarakat itu sekarang masih proses," kata Sutarto saat dihubungi, Senin (1/4/2019).
Setelah akses TPST Piyungan ditutup warga pada Minggu (24/3/2019), dan dibuka Jumat (29/3/2019) kendaraan pengangkut sampah mulai dapat masuk dan membuang sampah di lokasi tersebut.
Antrean kendaraan di TPST Piyungan yang sebelumnya dipersoalkan oleh warga kata Sutarto juga sudah mulai normal. "Sudah tidak ada masalah, ya wajar [antrian] sekitar 10 kendaraan," kata dia.
Sementara dermaga untuk mengurangi antrean kendaraan pengangut sampah di TPST Piyungan saat ini kata Sutarto hampir rampung dibuat. Berdasarkan jadwal, Senin (1/4/2019) ini proses pembuatan dermaga selesai.
Di sisi lain setelah aktivitas di TPST Piyungan mulai normal, sampah yang sempat menumpuk menurut pantauan Sutarto sudah terangkut. Termasuk sampah yang berada di rumah warga terutama yang berada di daerah perkotaan sudah terangkut.
"Hari ini sudah mulai normal. Sekarang ya tinggal sisa-sisa [sampah yang belum terangkut]. Khusunya di perkotaan sudah normal hari ini kalau saya amati. Nanti akan dievaluasi dengan Pak Sekda, nanti siang ini rapat," kata dia.
Sebelumnya juru bicara warga yang juga Ketua Komunitas Pemulung di TPST Piyungan, Maryono mengatakan warga sudah mulai membuka akses TPST Piyungan yang sebelumnya mereka blokir.
"Ya sekarang mulai dibuka dari tadi pagi. [Aktivitas pengangutan sampah] seharusnya belum, mungkin mulai hari Minggu, karena belum kondusif sekali," katanya saat dihubungi Jumat (29/4/2019) lalu.
Sejumlah warga Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul menutup akses menuju TPST Piyungan, sejak Minggu (24/3/2019). Aksi itu terjadi karena warga menilai Pemprov Yogyakarta belum memenuhi tuntutan mereka.
Tindakan warga itu buntut dari tumpukan sampah yang telah melebihi kapasitas di TPST Piyungan. Hal ini membuat antrean truk sampah kerap memanjang di jalan menuju TPST tersebut.
"Sampah menumpuk membuat antrean satu setengah kilometer kemarin, kan mengganggu akses warga sekitar," kata Ketua Komunitas Pemulung di TPST Piyungan, Maryono, Selasa (26/3/2019).
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri