tirto.id - Garis-garis hitam putih pada tubuh Zebra bukan hanya sekedar warna yang memberi identitas, tetapi juga memiliki keistimewaan. Dengan garis-garis itu zebra dapat terlindungi diri dari serangga penghisap darah dan mampu berfungsi sebagai kamuflase.
Bukan hanya itu dalam penelitian terbaru menunjukkan, garis-garis itu juga mempunyai fungsi yang sama dalam menghindari gigitan nyamuk untuk orang-orang di komunitas atau suku terpencil yang melukis tubuh mereka dalam nuansa warna monokrom seperti Zebra itu.
Lukisan tubuh tradisional suku di Afrika, Australia, dan Papua Nugini dapat menawarkan perlindungan dari serangga pengisap darah seperti lalat kuda yang berlimpah di wilayah tersebut.
Penelitian yang diterbitkan Januari 2019 oleh Royal Society Open Science, menjelaskan, bodypainting bergaris-putih, seperti yang digunakan oleh orang Afrika dan Australia, dapat berfungsi untuk mencegah gigitan serangga. Selain itu yang menguntungkan dari bodypainting ini ialah dapat menyebabkan berkurangnya iritasi dan penularan penyakit oleh serangga penghisap darah.
Gábor Horváth dan rekan-rekannya dari Universitas Eotvos Lorand di Hongaria menggambarkan serangkaian eksperimen aneh yang mereka lakukan untuk menguji teori mereka.
Mereka mewarnai beberapa boneka plastik dengan warna berbeda, beberapa dengan warna gelap, yang lain dengan warna seimbang seperti abu-abu, sedangkan sisanya berwarna cokelat gelap dengan garis-garis putih. Kemudian para peneliti meninggalkan boneka itu dengan lema selama empat minggu di padang rumput yang penuh dengan serangga dari Hongaria.
Pada akhir percobaan, para peneliti menghitung jumlah serangga yang menempel pada boneka. Hasilnya, secara konsisten para peneliti menemukan serangga lebih banyak menempel pada warna gelap dan warna seimbang. Sedangkan lebih sedikit pada boneka garis-garis putih.
Model berkulit gelap menarik 10 kali lebih banyak daripada boneka model bergaris. Sedangkan yang memiliki kulit dengan warna seimbang menarik jumlah serangga dua kali lipat jika dibandingkan dengan yang bergaris, dan model yang lebih gelap mengundang serangga 5,1 kali lebih banyak dibanding dengan yang memiliki kulit warna seimbang.
"Kami ingin menunjukkan bodypainting bergaris putih, seperti yang digunakan oleh orang-orang Afrika dan Australia, dapat berfungsi untuk mencegah serangga," tulis Horvath
Hasil penelitian ini juga berfungsi sebagai penelitian awal dalam upaya mengurangi iritasi kulit dan penularan penyakit yang disebabkan dari gigitan serangga.
Susanne Åkesson, seorang profesor zoologi di Lund University di Swedia, dilansir CNN menjelaskan bahwa lalat yang menempel pada kuda yang kerap menggigit tidak hanya dapat menyebabkan cedera tetapi juga menularkan penyakit.
Åkesson menambahkan bahwa warna pakaian kita juga memengaruhi daya tarik serangga untuk menyerang dan menggigit kita. Ia menyarankan untuk tidak memakai pakaian yang gelap.
"Jangan memakai pakaian hitam atau gelap, kamu harus memiliki warna-warna terang, putih atau krem," katanya.
“Anda juga harus menghindari mengenakan bahan reflektif,” kata Åkesson, “karena bahan ini menarik para serangga. Hal ini disebabkan warna reflektif terlihat mirip dengan air, tempat serangga bertelur.”
Editor: Yulaika Ramadhani